PART 32

16.4K 1.3K 335
                                    


***

Jeff menyibak tirai jendela kamarnya untuk melihat kamar Anna yang kini masih menyala.

Kamarnya dan kamar Anna memang sama-sama berada di lantai atas dengan posisi yang saling berhadapan sehingga membuatnya bisa melihat dengan jelas apa yang tengah Anna lakukan dikamar gadis itu apalagi tirai jendela Anna dibiarkan terbuka.

Sudah dua malam Jeff memantau dalam diam kegiatan Anna yang tengah belajar seorang diri. Ada kesenangan tersendiri baginya melihat Anna yang mulai mandiri dan tidak terus-menerus mengandalkan orang lain.

Tentu saja Jeff sangat merindukan Anna walau ia masih marah jika mengingat kejadian terakhir kali apalagi saat ada lelaki yang akan mencoba melecehkan Anna dan beruntung ia tidak datang terlambat saat itu.

Walaupun begitu kemarahannya sudah mulai mereda dari hari ke hari apalagi sudah satu minggu lebih ia dan Anna berjauhan.

Tujuannya mengajak Anna break bukan hanya agar Anna intropeksi diri melainkan agar ia juga bisa meredakan amarahnya sendiri.

Karena Jeff tidak bisa berjanji untuk tidak akan melontarkan kata-kata kasar jika ia tengah di liputi kemarahan dan ia tidak ingin Anna terkena imbasnya.

Makanya walaupun terkesan jahat dan kejam ia memilih untuk menjaga jarak dulu dengan Anna termasuk tidak melakukan komunikasi melalui telepon.

Mungkin nanti sehabis UAS selesai ia akan mengajak Anna untuk berbicara mengenai hubungan mereka karena sekarang ia ingin fokus dengan ujian begitupun dengan Anna.

Bukan karena tidak ingin di repotkan oleh Anna yang mungkin akan menganggu waktu belajarnya, hanya saja bagi Jeff tentu perlu bagi Anna untuk mulai mandiri dan tidak bergantung pada orang lain karena itu juga untuk kebaikan gadis itu.

Anna terlihat mulai mandiri akhir-akhir ini dan Jeff tidak ingin menghancurkan perubahan baik gadis itu.

Senyum kecilnya dengan refleks terbit saat melihat Anna kini tengah menguap sambil menggosok kedua matanya pelan.

Sudah jam sepuluh sekarang, pantas saja jika Anna sudah mengantuk karena memang jam tidur gadis itu biasanya pukul sembilan malam.

Tidak lama Anna bangkit berdiri lalu menutup tirai jendela sambil hendak menatap kearahnya yang sontak membuatnya langsung menutup tirai jendela kamarnya sendiri.

Jeff menghembuskan napas lega karena hampir saja ia ketahuan memperhatikan Anna. Setelah beberapa saat menunggu ia kembali membuka tirai jendela dan melihat kamar Anna sudah benar-benar tertutup dengan lampu yang sudah di matikan.

"Selamat malan, Gian."

***

"Anna tuh, Jeff" Jamal menyenggol bahu Jeff dengan sedikit keras yang langsung membuat temannya itu berdecak kesal.

Jeff hanya menatap sekilas pada Anna yang terlihat memasuki area kantin bersama kedua temannya itu. Anna dan juga kedua temannya terlihat mencari meja kosong untuk mereka tempati.

Jeff tahu salah satu teman Anna mencoba menunjuk bangku di sekitarnya namun sepertinya Anna menolak dan mengajak kedua temannya itu untuk duduk di sudut kantin yang lumayan jauh dari tempat Jeff berada.

Untuk pertama kalinya selama satu minggu ini Jeff melihat Anna ke kantin karena biasanya gadis itu akan langsung pulang atau berdiam diri di perpustakaan menunggu jemputan.

"Yakin gak kangen?" Tanya Jack dengan wajah menyeringai pada Jeff.

Jeff yang tanpa sadar menatap Anna dalam beberapa waktu langsung kembali fokus pada makanannya lalu berdehem sesaat.

ANNA & JEFF [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang