PROLOG 2

34.4K 1.9K 105
                                    

Selamat membaca semoga suka🤗

***

Anna masih betah berada di samping Jeff yang fokus menonton konser band yang menurut Anna sama sekali tidak menarik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anna masih betah berada di samping Jeff yang fokus menonton konser band yang menurut Anna sama sekali tidak menarik.

Namun karena Jeff menyukai tontonan seperti ini mau tidak mau Anna tetap ikut menonton.

Anna tidak tahu band apa yang ditampilkan di layar ponsel yang dipegang Jeff karena menurut Anna musik mereka begitu berisik.

Dengan boneka beruang kecil di pangkuannya Anna sesekali mencuri pandang pada Jeff yang berada di dekatnya.

Jarak duduk mereka begitu dekat sampai kedua bahu mereka bersentuhan. Tentu karena Anna yang selalu ikut bergeser jika Jeff bergerak menjauh darinya.

Di depan keduanya terdapat satu piring yang berisi potongan buah apel yang sudah dikupas kulitnya.

"Jeff mau apel." Anna membuka suaranya setelah lama berada diantara keheningan bersama Jeff.

Jeff langsung menoleh sekilas dengan malas pada Anna lalu menarik piring tadi untuk mendekati gadis disampingnya, "Makan."

"Suapin." pinta Anna yang seketika dihiraukan Jeff, "Ih, Jeff. Tangan aku pegang boneka gak bisa makan."

Jeff memutar bola matanya lalu dengan terpaksa mengambil salah satu potongan apel dalam piring dan menyodorkannya ke depan mulut Anna.

Anna tentu saja langsung membuka mulutnya dengan senang hati dan menggigit kecil potongan apel yang di pegang Jeff.

Para orangtua Anna dan Jeff masih sibuk berbincang di sofa melingkar yang tidak jauh dari ruang bermain milik Jeff yang mereka tempati.

Sehabis makan malam untuk mempererat tali pertemanan sebagai tetangga kini semua orang bersantai.

Sejak kejadian siang saat Anna menangis karena Jeff, orangtua keduanya memutuskan untuk makan malam bersama yang dilakukan di rumah Jeff.

Jeff lebih pendiam dan tenang bagi Anna. Jeff tidak lagi menatap tidak suka padanya.

Sekarang hanya ada Jeff yang selalu pasrah diikuti Anna kemana pun.

Anna juga baru tahu jika Jeff memiliki satu kakak laki-laki yang sudah duduk di bangku putih biru.

Namun sayangnya karena memiliki banyak tugas Arvin tidak bisa bergabung bersama Anna dan Jeff.

Sikap Arvin sangat berbanding terbalik dengan Jeff. Arvin begitu ramah dan selalu baik pada Anna.

Arvin bahkan sudah menganggap Anna sebagai adik iparnya.

Membuat Anna malu saja dan merona karenanya.

"Kalau besar boleh lah kita jodohkan." Adrian berceletuk di tengah perbincangan setelah lama memerhatikan Jeff yang ternyata mau menyuapi apel untuk Anna.

Devano langsung terkekeh menanggapi setelah ia juga menatap Anna yang begitu bahagia di suapi sepotong apel oleh Jeff.

"Tergantung Anna maunya sama yang mana, Jeff atau Arvin." kata Devano.

"Itu sih sudah terlihat pak Dev pasti Anna pilih Jeff. Mereka baru kenal beberapa jam tapi Anna sudah tidak bisa lepas dari Jeff." Adrian memaparkan.

"Mereka masih kecil, Pa. Masih waktunya main." ucap Sintia menengahi percakapan bapak-bapak yang mulai melantur.

"Kalau pak Dev sendiri sepertinya terpaut jauh ya usianya dengan istri." ucap Adrian membuka topik baru.

Devano langsung tersenyum lalu mengalihkan tatapannya pada Angel yang duduk di sampingnya.

Angel masih sibuk memperhatikan Anna yang masih betah bersama Jeff.

Devano menggenggam tangan Angel sehingga mengembalikan fokus istrinya ke dalam percakapan.

"Sembilan belas tahun bedanya." Devano menatap penuh cinta pada Angel lalu menatap Adrian dan Sintia yang duduk di sebrang.

"Waduh daun muda ya, pak Dev. Rezeki nomplok itu." Adrian terkekeh pelan yang langsung di cubit Sintia.

Adrian ini memang tipikal yang berbicara suka ceplas-ceplos.

"Rezeki bagi saya yang telah menduda sekian lama dan sekalinya beristri mendapat seperti Angel," tanggap Devano memberikan senyum menenangkannya pada Angel.

"Bahkan Angel merupakan sahabat anak saya yang pertama dan usianya lebih tua satu tahun dari Tania anak saya."

Barulah Adrian dan Sintia paham alur cerita Devano dan Angel yang menikah terpaut usia tanpa perlu dijelaskan lagi.

***

Sudah jam sembilan dan Anna sudah terlihat mengantuk membuat Angel yang paham memberi kode Devano untuk pamit pulang.

Devano langsung bergegas pamit dan menggendong Anna yang malah memberontak ingin turun agar kembali duduk bersama Jeff.

"Mami, Anna mau nginep boleh?" tanya Anna polos pada Angel.

"Nginep dimana, Sayang?" Angel mencubit gemas pipi Anna yang berada di gendongan suaminya.

"Nginep di rumah Jeff, Mi. Anna pengen sama Jeff tidurnya."

Ucapan Anna yang begitu polos dan tidak bersalah sontak membuat semua terkejut termasuk Jeff.

"Gak boleh ya, Sayang. Nanti kalau Anna nginep Mami sedih gak bisa tidur sama Anna. Anna mau Mami sedih?" ucap Angel dengan wajah yang di buat sebisa mungkin sedih agar Anna luluh.

Anna mengerjapkan matanya bingung lalu melihat ke arah Jeff yang memalingkan wajah darinya.

Anna akhirnya mengangguk karena tidak ingin membuat Angel sedih.

"Besok Anna bisa main sepuasnya kok sama Jeff." Sintia mengusap pipi Anna mencoba menghibur.

Anna mengangguk senang, "Iya, Anna bakal tunggu Jeff pulang sekolah biar bisa main sama-sama."

Jeff yang memang usianya tujuh tahun sudah memasuki sekolah dasar hanya memilih diam karena tidak punya pilihan.

Sepertinya hidup Jeff yang nyaman tidak akan dirasakan lagi semenjak kehadiran Anna.

"Kalau Anna mau tidur sama Jeff, nanti ya tunggu besar kalian ke KUA dulu." celetuk Adrian.

Sintia langsung memukul pelan suaminya, "Pa! Anak-anak jangan di racun pikiran polosnya."

***

TBC

Next part Anna&Jeff pas sekarang dah gede😬

Semoga suka ya💞😍

ANNA & JEFF [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang