Be a wise a reader and say no to plagiarsm
Jangan lupa vote dan komen pren...
Dukungan dari kalian sangat berarti buat aku yang masih belajar dalam tulis menulis...
Lope from Aster
🌼Sorot matahari sore itu masih terasa terik, kedua netra Nevi menyipit saat sinar matahari menerpa matanya. Ia mendongak, menatap langit yang bersih tanpa kumpulan kapas putih.
Sejak pagi hatinya merasakan resah yang tidak tahu berasal darimana. Ia gelisah, seperti akan terjadi hal yang ia takutkan terjadi padanya. Tapi, ia mencoba menghalaunya.
Kedua tungkainya berjalan perlahan menapaki satu demi satu tangga jembatan penyeberang jalan. Sesekali matanya melirik ke bawah, dimana ada banyak kendaraan berlalu lalang.
Ia selalu menikmati waktu sendiri seperti ini, karena Nevi merasa ia tidak perlu berbasa-basi ataupun mengeluarkan banyak kata pada orang lain.
Namun, kesendiriannya dihancurkan saat di depan gang sana ada tiga orang pemuda yang berseragam sekolah sama dengannya.
Ketiganya menatap nyalang Nevi. Gadis itu berdecih tak suka, ini untuk ketiga kalinya antek-antek Ardhan mendatanginya. Mereka mengancam agar Nevi mengaku jika ia yang telah menjebak Ardhan dan menyebarkan berita bohong di sekolah.
"Mau apa lo? Beraninya cuma sama cewek!" Nevi menyunggingkan senyum mengejek. Lalu kembali berjalan melewati ketiganya.
Dani menarik tangan Nevi dan dengan cepat dihempaskan gadis itu.
"Beraninya lo sentuh gue!" sentak Nevi tak terima.
Ruli dan Rian mendekat, keduanya berusaha mengunci pergerakan Nevi, namun lagi-lagi Nevi berhasil menghalaunya.
Sialnya ini adalah gang kecil dan sepi. Jarang orang berlalu lalang lewat, hanya mereka yang memang malas lewat jalan utama saja melewatinya. Nevi harus mencari cara untuk lolos dari mereka.
"Beraninya lo bertiga!"
Dengan lihai Nevi langsung melumpuhkan Ruli yang mencoba memukulnya. Disusul dengan Dani yang mencoba memberikan pukulan tepat di wajah Nevi, dengan cekat ia memiringkan kepala sehingga pukulan Dani mengenai Rian yang ingin menyekap Nevi dari belakang.
Mata jeli Nevi meneliti setiap jengkal tempat itu, berharap ada sesuatu yang bisa ia gunakan untuk melawan ketiganya.
Ruli bangkit kembali dan berhasil menendang perut Nevi hingga terhuyung.
"Sial!" umpat Nevi. Sejak tadi ia menahan agar tidak kehilangan kontrol. Tapi, ketiga pemuda itu nampaknya benar-benar ingin melukainya.
Hingga mata Nevi melihat sebuah balok kayu tidak jauh darinya. Dengan cepat ia mengambilnya dan dengan gerakan seperti kilat, Nevi memukul Dani telak di punggungnya.
Lalu ia menendang Ruli tepat di ulu hatinya hingga cowok itu ambruk dan terakhir satu tonjokan tepat mengenai muka Rian. Ketiganya tersungkur.
"Dari awal gue nggak mau main kasar sama kalian," katanya kemudian menepuk pelan pipi Ruli. "Kalian yang maksa gue," lanjut Nevi.
"Gue tahu Ardhan ada di Indonesia, dia nggak keluar Negeri, kan? Bilang kalau dia masih punya harga diri temuin gue dan teman-teman gue lainnya. Jangan beraninya sama cewek."
KAMU SEDANG MEMBACA
TEENAGERS | NCT & REDVELVET
FanfictionSejak saat itu, kelimanya menjadi sahabat. Berbagi tawa canda dan tangis kebahagiaan. ©️Aster 🌼