Teenager | Lima

252 65 4
                                    

Sendiri sudah menjadi hal yang biasa untuk Dira. Bahkan saat sesak itu menyerang, ia berusaha untuk mengatasinya sendiri.

Suara-suara aneh itu kembali berdengung di telinganya.

Elo itu cuma benalu ... sadar diri kenapa orang tua lo lebih milih ningglin elo di sini sendirian ....

"Nggak, itu nggak bener." Dira menutup rapat telinganya. Tubuhnya bergetar hebat.

Orang tua lo lebih sayang sama kakak lo. Lebih baik elo mati aja.

"Mati? Apa gue mati dulu baru orang tua gue sadar ada gue di dunia ini?"

Pertanyaan itu, lagi-lagi keluar dari bibirnya. Dadanya kembali sesak, Dira merangkak ke arah nakas samping tempat tidurnya.

Ia menarik laci paling atas mencari obat yang selalu ia konsumsi setiap kali sesak itu datang.

Sial, obat itu tidak ia temukan. Ia kembali menarik laci satunya dan tidak ada juga di sana.

Sekujur tubuhnya seperti habis dihantam benda tajam, belum lagi sesak yang kian mencekik.

Di atas nakas ada silet yang sering ia gunakan untuk menyakiti diri saat sesak itu tiba. Dengan cepat ia meraihnya, kemudian menggoreskan silet itu pada lengannya dengan hati-hati.

Sakit pada dadanya sedikit mengurai, tergantikan perih di lengannya.

Namun, tubuhnya semakin lemas, hingga tidak sanggup lagi untuk menahannya. Kepalanya terasa berat, hingga detik berikutnya kedua mata Dira ikut terpejam. Tubuhnya jatuh tersungkur di atas lantai.

🌼

Nevi ditemani Johnny kembali ke apartment Dira, ponsel Nevi tertinggal di sana.

"Makanya punya barang itu, diingetin ... teledor banget, sih, lo." Johnny menggerutu karena penyakit pelupa Nevi tidak sembuh-sembuh.

Pulang sekolah tadi Nevi mampir di apartemen Dira, cewek itu menenangkan Dira yang panik dan takut jika hal buruk dari perbuatan Ardhan menimpanya.

Jadinya Nevi menemani Dira hingga malam. Tapi, sialnya Nevi melupakan ponselnya yang sedang ia isi daya.

"Kalo nggak ikhlas bilang, gue nggak maksa buat elo ikut," jawab Nevi dengan nada dingin.

Jujur, Nevi memang tidak memaksa Johnny untuk mengantarnya. Saat cewek itu keluar rumah dengan motornya, Johnny kebetulan melihat dan menghentikan Nevi. Dan Nevi tidak bisa menolak saat Johnny menariknya untuk diantar.

Sahabat mana yang rela membiarkan sahabat lainnya pergi sendirian, malam hari juga. Belum lagi perempuan, Johnny tidak akan rela jika terjadi sesuatu dengan Nevi nantinya.

Setibanya di unit Dira, Nevi memencet bel. Kalau bukan malam hari, Nevi dan Johnny bakalan nyelonong masuk. Tapi, sekarang malam, tidak disangka maling oleh terangga Dira masih untung.

"Udah, masuk aja. Udah tidur kayaknya." Usul Johnny.

Nevi memencet sandi pintu Dira. Setelahnya tanda kunci terbuka, keduanya langsung masuk.

Gelap menyapa mata keduanya. Sepi, mereka pikir Dira sudah tidur. Nevi masuk ke dalam kamar Dira saat Johnny menghidupkan lampu ruang tengah.

Nevi langsung ke kamar Dira karena ia mengisi daya ponselnya di sana.

"Dir, elo udah tidur?" tanya Nevi hati-hati takut mengganggu cewek itu.

TEENAGERS | NCT & REDVELVETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang