Teenager | Enam Belas

204 47 7
                                    

Please be a wise a reader
Say no to plagiarsm
Keep support my work

🌼


"Loh, kenapa balik lagi?" Johnny heran, baru juga dia sampai, Nevi malah sudah kembali ada di depan rumahnya.

"Nathan sama Ibu nggak ada."

"Kemana?"

"Gue, kan baru sampe ... mana gue tauk ogeb!" Suara Nevi melengking. Sudah dibilang Nevi makhluk yang gampang ngegas.

"Santai kali, itu urat ikut semua kayaknya," cicit Johnny yang langsung mendapat pelototan Nevi.

Johnny hanya bisa membalas dengan senyum selebar-lebarnya pada Nevi.

"Eeeh, mau kemana, lo?" Johnny menarik lengan Nevi hingga membuat cewek itu hampir terjengkang.

"JOHNNY!" Vokal Nevi menembus gendang telinga Johnny. Lalu pukulan cukup keras Nevi hadiahi pada lengan berotot Johnny.

"Gila, dari orok selalu gue yang jadi korban KDRT." Johnny heran dengan segala kelakuan Nevi. Tapi, ia sama sekali tidak pernah marah padanya.

"Lagian ... siapa suruh narik gue sampe mau kejengkang?" Nevi ikutan gemas.

"Maaf, deh maaf." Johnny menarik Nevi untuk duduk. "Di sini aja, nggak usah masuk," kata Johnny, ujung mata Nevi memicing menelisik ekspresi di wajah Johnny.

"Jangan natap gue kayak gitu, nanti elo suka sama gue berabe."

Pletak

Satu jitakan mendarat di kepala Johnny. "Jangan ngadi-ngadi, lo!"

"Vi, sakit ...." Johnny mengaduh sambil mengusap kepala yang kena jitakan Nevi.

"John, gue pengen rebahan ... di dalem aja kenapa, sih!" rengek Nevi, ia benar-benar ingin meluruskan kakinya. Ia tidak ingin sendirian makanya ke rumah Johnny.

"Johnny, kenapa Nevi nggak diajak masuk?" Aldri yang ingin keluar menatap heran putranya karena tidak membawa Nevi masuk.

"Apaan, sih, Yah?" cicit Johnny tidak suka. Apa ayahnya lupa jika di dalam ada kekasihnya. Johnny tidaj ingin Nevi tahu jika ayahnya melakukan hal—sudahlah tidak perlu dibahas.

"Halo Om," sapa Nevi mengabaikan Johnny yang sudah komat kamit mengajaknya pergi.

Aldri membalas sapaan Nevi seraya merentangkan tangannya untuk memeluk Nevi. Johnny dengan gerakan cepat menghalangi Nevi yang hendak membalas pelukan Aldri, sehingga yang dipeluk Aldri adalah putranya sendiri.

"Ih ... kamu kenapa, sih?" Aldri dengan cepat melepaskan pelukannya. "Ayah, tuh kangen sama putri kecil ayah." Sejak kecil Nevi adalah salah satu sumber kehangatan di rumah itu. Mendiang istrinya sangat menyayangi Nevi selayaknya anak kandung.

"Tauk, nih ... Jojo iri Om," ledek Nevi berhasil membuat Johnny mengerucutkan bibirnya. Menggemaskan.

"Udah, deh jangan mulai. Ayah kalau mau pergi, ya pergi aja sana," kata Johnny mengusir secara halus. "Sekalian ajak pergi cewek nggak jelas di dalam," cicit Johnny diakhir.

"Ih, Johnny julid banget sama ayah sendiri." Nevi kembali mengkompori. Ia senang melihat wajah Johnny yang kesal karena ulah sang ayah. Bagi Nevi sangat menggemaskan.

Setelah diam beberapa saat Johnny semakin dibuat kesal karena melihat sang ayah memakai sepatu kesayangannya.

"Ayah, ini kan sepatu aku," ujarnya seraya menunduk memastikan matanya tidak salah.

TEENAGERS | NCT & REDVELVETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang