Please be a wise a reader and say no to plagiarsm
Keep support and give me vote and comment, friend's
Love from Aster
🌼"Dia kenapa?" tanya Tristan pada Johnny, pasalnya sejak sampai rumahnya Nevi terus diam.
"Biasalah," jawab Johnny sedikit bernada membuat Vian dan Tristan yang mendengarnya gemas hingga berakhir satu bantal melayang ke kepala Johnny.
"Astaga, sakit bego!" Beo Johnny.
"Gue nanya bener, kenapa dia?" Kembali Tristan bertanya dengan mata tertuju ke Nevi yang tengah asik dengan ponselnya.
"Bang, dia nggak lagi patah hati gara-gara cowok, kan?" Vian ikut khawatir. Kakak kesayangannya jadi diam dengan tatapan kosong dan itu membuat ia ikut merasa sedih.
"Tebakan lo bener, dia lagi patah hati sama cowok."
"Apa?" Vokal Tristan dan Vian mengalun kompak.
Bahu Vian melorot ke bawah, harapannya makin pupus.
"Kok gue nggak tauk, ya, kalau Kak Nevi ada gebetan," cicitnya. Johnny tertawa pelan dan Tristan dengan wajah dibuat-buat prihatin mencoba menenangkan Vian.
"Nevi emang tercipta bukan buat lo, Yan," kata Tristan yang langsung mendapat pelototan dari Vian.
"Dia lagi patah hati sama Ayahnya," ungkap Johnny, matanya menatap Nevi dengan tatapan yang susah diartikan. "Ayahnya cowok, kan?" Johnny menatap Vian dan Tristan bergantian.
"Anj—"
Vian membekap mulut Tristan, "Jangan ngomong kasar. Inget lagi di rumah lo, Bang."
Tristan menghela napas pelan. Vian melepaskan tangannya dari mulut Tristan. Johnny hanya nyengir tanpa beban.
"Kenapa lagi sama Ayahnya?"
"Kemarin Ayahnya ke rumah, dia nggak cerita banyak. Tapi, dari yang gue tangkep mereka bertengkar hebat—" Johnny menghela napas, "—dari kemarin dia ngungsi ke rumah gue. Bahkan pas Nyokapnya ke rumah dia nggak mau temuin."
"Nathan nggak cerita, Bang?"
Johnny menggeleng, "Dia cuma pesen buat gue jagain Kakaknya biar nggak macem-macem."
"Semoga cepet membaik dah, tuh anak. Nevi kalau kayak gini suka lama biasanya."
Ucapan Tristan diamini oleh Johnny dan Vian.
"Ngomongin gue, ya padaan?"
Ketiganya gelagapan mendapat pertanyaan mendadak dari Nevi.
"Kenapa, sih lo pada?" Nevi benar-benar heran dengan ketiganya.
"John, pulang yuk!" ajak Nevi, ia merasa bosan dari siang hanya di rumah Tristan.
"Mau keluar nggak?" Johnny membaca kebosanan sahabatnya.
Nevi menggeleng, "Langsung ke rumah, aja. Kepikiran Ibu gue," katanya.
"Akhirnya," ucap Johnny penuh syukur. "Bro, kita pulang dulu, ya," pamit Johnny.
Saat sampai depan pintu kamar Tristan, Nevi berhenti lalu menatap Johnny, Tristan dan Vian bergantian.
"Kenapa?" Mereka kompak bertanya.
"Kemarin anak buah Ardhan datengin gue lagi, tapi langsung gue bantai di tempat." Tanpa beban Nevi mengatakannya kemudian ia nyelonong begitu saja.
Johnny yang masih tak percaya ikut bengong di depan pintu kamar Tristan.
"Nanti kita omongin, gue kejar Nevi dulu." Johnny langsung mengejar Nevi setelah sadar dari bengonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEENAGERS | NCT & REDVELVET
FanfictionSejak saat itu, kelimanya menjadi sahabat. Berbagi tawa canda dan tangis kebahagiaan. ©️Aster 🌼