|| duh, rumit ||

90 13 0
                                    

Markas rahasia Bumi.


Archer mengangguk. "Nggak masuk akal. Aku nggak punya kehidupan pararel"

"Aku yakin punya. Kayak aku dan Naomi, itu kemungkinan yang udah dibenarkan, kan? Apalagi setelah aku dengar cerita kamu, kalau diri kamu yang lain itu minta tolong sama kamu untuk menyelamatkan aku"

"Gak mungkin, Van. Aku ini berdiri ditengah-tengah garis, dan bisa aku pastikan kalau aku cuma satu orang"

"Ditengah garis apa maksudnya?"

"Jadi, aku itu hasil dari makhluk Bumi dan Pumi. Kalau kedua orangtua ku udah saling bertemu, lalu pasangan yang sama mana untuk menciptakan diri aku yang lain?"

Seketika Vanya kebingungan, ucapan Archer lumayan sulit untuk dicerna di dalam pikirannya. "Gue gak ngerti"

"Bahasanya!"

Vanya terkekeh. "Jadi kamu cuma satu?"

"Iya"

"Kalau di hati aku?"

Sekarang, giliran Archer yang kebingungan, bahkan lebih. "Gimana caranya aku bisa di hati kamu?"

"Dengan cara kamu suka sama aku"

Melihat Vanya tertawa terbahak-bahak, Archer mengerti maksud ucapan gadis itu. Archer mendekap Vanya di dalam pelukannya hingga gadis itu berteriak untuk dilepaskan. "Biarin! Biar kapok!" Geram pria itu. Sesekali tertawa karena Vanya menggelitik pinggangnya.

"Iya ampun!" Pekik Vanya.

×××

Archer menghela napasnya, lalu ia menjalankan kursi roda nya sendiri menuju Vanya yang masih duduk dengan pikiran yang pastinya berantakan.

"Van"

"Sumpah aku takut, meski Rio gak kenal aku karena aku pakai topeng agent. Waktu dia mau serang aku pakai senapan, aku kira kalau aku bakalan mati di sana"

"Vanㅡ"

"Kalaupun aku selamat, agent mata-mata kita kekurangan orang, ya kan? Terlebih lagi, pengamatan aku belum siap, aku harus mematikan segala sambungan teknologi yang masih mereka pakai untuk perang diluar sana"

"Gak bisa, kamu harus disini"

Vanya menarik napasnya penuh amarah. Gadis itu mendengus kesal. "Kenapa gak bisa?"

"Karena kamu gak bisa ngelakuin tugas yang berat itu"

"Lo liat gak di luar sana?! Dengar bunyi nya gak?! Kalau bukan agent mata-mata, siapa lagi yang bisa menyelesaikan masalah kecil di dalam kapal tempur mereka?!"

"Van, kalau gak bisa, ya jangan. Kalau kamu mati, sama aja membebankan tim. Apa bedanya kamu diam dan tetap hidup dengan kamu yang sibuk menjalankan tugas tapi tetap mati di dalam pertempuran? Kalau bisa, kamu kumpul dan rancang segala rencana. Kalau udah matang, kamu baru boleh menggunakan keyakinan mu itu untuk terjun ke lapangan. Lagi. Membantu kawan-kawan yang masih punya waktu untuk berjuang bersama kita"

"Archer dari masa lalu? Ngapain datang kesini?"

"Dipanggil sama dia nih" Tunjuk Archer pada dirinya sendiri yang duduk di kursi roda.

PARALLEL UNIVERSES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang