|| frekuensi alam semesta ||

84 14 7
                                    

Senyuman itu, terlihat lebih luar biasa dari biasanya. Ketika Vanya datang dan menceritakan hasil latihan pedangnya, Archer tersenyum bangga sembari menepuk pelan pucuk kepala gadis itu. Akan selamanya begitu. "Hebat.Tapi, jangan berantem lagi sama Venmout, ya?" Lalu Archer tertawa kecil.

Vanya ikut tertawa kecil. "Aku mau buatin Venmout makanan, kamu mau gabung, gak?"

"Gak usah, kalian berdua aja. Kalian harus merayakan keberhasilan guru dan murid. Ya...semacam itu lah"

Vanya mengangguk. "Kalau begitu aku harus siap-siap, keburu jam makan malam"

Ketika Vanya pergi, Archer menghela napasnya. "Vanya!" Teriaknya.

Vanya berbalik badan dengan raut wajah kebingungan. Lalu Archer mulai berbicara dengan nada yang lebih terasa serius dari biasanya. "Janji setelah makan malam langsung temui aku ya"

Vanya tersenyum. "Pasti! Dah"

×××

Sebuah kertas dengan tulisan latin berhasil mereka salin dengan menggunakan teknologi ciptaan mereka. Rio dan kawan-kawannya itu tersenyum ketika mereka berhasil mengetahui isi salinan rahasia tersebut.

"Langsung maju atauㅡ"

"Santai dulu, jangan gegabah"

"Kita biarin mereka tenang berapa hari dulu atauㅡ"

"Gak akan"

"Terus?"

Rio terkekeh. "Aku komandan nya, dan perintah dari sang komandan ini adalahㅡ" Rio semakin tersenyum miring. "Kita harus mempermainkan para boneka kita"

Semua orang yang mendengarnya tertawa, termasuk Rio. Dia lah yang tawa nya paling kencang diantara bisingnya ruangan.

Tertulis bahwa : mengirim kepada penjaga galaksiㅡBumi, kekayaan sumber daya alam beserta teknologi persenjataan yang paling dominan diantara kekayaan lainnya. Disinilah pusat kekayaan, dan diluar sanalah pusat menyedihkan!

Terdengar seperti ancaman dan bahan ledekan. Isi kode itu sengaja para agent buat agar para penjaga galaksi yang dikenal dengan bajak laut galaksi itu bisa tergiur dengan isi surat nya. Membaca kata 'teknologi persenjataan' saja, sudah berhasil membuat Rio dan yang lainnya mengetahui maksud isi surat tersebut.

Meskipun hanya salinan, setidaknya mereka bisa mengetahui rencana para agent bumi. Membiarkan para penjaga galaksi datang, dan memusnahkan sumber daya mereka lebih dulu, barulah Pumi masuk ke dalam arena permainan.


×××

"Yakin mau di kembangkan lagi?"

Vanya mengangguk cepat.

"Agent mata-mata gak butuh ahli pedang!"

"Tau, tapi kalau suatu hari aku terkena perangkap musuh kan, aku juga bisa lawan"

"Ide yang bagus, tapi harus ditolak! Itu ide yang bodoh namanya!"

"Ven, ayolah. Aku gak punya keterampilan khusus kecuali pelajaran ekonomi. Dan kamu harus mau ajarin aku"

"Kenapa?"

"Karena aku udah masakin kamu sepuluh macam makanan" Vanya tersenyum licik.

Venmout mendengkus. "Tahap kedua, mencoba melawan musuh"

PARALLEL UNIVERSES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang