|| penelitian yang belum selesai ||

69 12 7
                                    

"Sekali lagi saya lihat luka di tubuh Vanya, kamu yang lebih dulu mati daripada dia!" Begitulah jika Archer sudah merasakan amarah besar di dalam dirinya, bahasa pun tidak se- akrab biasanya.

"Dia sendiri yang mau latihan pedang! Teknik pedang ituㅡ"

"Udah tau" Archer pun menghilang menggunakan portalnya. Sekarang, dia berdiri tepat di depan pintu kamar milik Vanya.

Archer memejamkan matanya lalu menghela napasnya. Rasanya berat ketika sesuatu yang menjanggal dirasakan bersamaan dengan rasa khawatir dan sakit. Ingat? Frekuensi yang katanya alam semesta pun memiliki nya.

Archer mengetuk pintu itu, tapi karena tidak juga dibuka padahal suara Vanya sedang bernyanyi terdengar merdu sampai diluarㅡArcher masuk tanpa memperdulikan raut wajah gadis itu ketika tau pintunya ternyata tidak dia kunci.

"Aku mau lihat punggung kamu"

Vanya menggelengkan kepalanya. "Udah sembuh"

"Belum"

"Udah"

"Belum"

"Udㅡ" Ucapan Vanya terhenti karena tiba-tiba Archer sudah membuka pakaian bagian belakangnya. "Diam" Ucap Archer.

Ketika sudah melihat luka milik Vanya, Archer menurunkannya kembali pakaian milik gadis itu. "Luka dalam, bisa infeksi. Harusnya belum boleh dibuka jahitannya, kenapa udah dibuka?"

"Katanya kalau udah kering dibuka"

Archer mengangguk lalu pergi. Sedangkan Vanya, gadis itu kebingungan melihat tingkah aneh Archer barusan. "Itu cowok kenapa?" Gumam Vanya lalu kembali membaca bukunya.

Disisi lain, Archer menemui sang dokter yang bekerja di ruang medis. "Dimana dokter yang mengoperasikan Vanya?!"

"S-sayaㅡada apa ya, agent komando?"

Archer menunjukkan sebuah hologram yang menjadi alat perekam saat ia memeriksa Vanya tadi. "Lukanya masih basah, tapi jahitannya udah dibuka. Lukanya tambah buruk, dan luka itu udah terkena air setelah satu hari dijahit. Benar kan?"

Dokter itu mengangguk takut.

"Masalahnya adalah, ketika luka satu hari setelah dijahit itu terkena air, lukanya bisa memudahkan bakteri mengkontaminasi luka hingga terjadi infeksi. Keadaan tersebut juga menghambat luka untuk cepat kering dan menghambat proses pemulihan. Sekarang lihat baik-baik hologram ini"

Sang dokter memperhatikan hologram yang ada didepan nya. Hologram itu menunjukkan sebuah luka yang masih terlihat seperti luka diawal. "Apa saya yang seorang agent mata-mata harus memberikan pembelajaran mengenai profesi kalian?! Saya ajukan kamu kepada komandan untuk segera dipecat" Tanpa memperdulikan permohonan dokter itu, Archer tetap melangkahkan kakinya keluar dari ruangan medis.

Jika kembali mengingat luka yang masih terasa hidup itu, Archer seakan menaiki puncak emosional nya. Setelah membuat Venmout hampir mati, sekarang Archer membuat sang dokter yang menangani Vanya pergi menjadi tampungan masyarakat biasa.

Tanpa profesi, di Cutana dia akan merasa kesulitan.

Archer kembali menuju kamar milik Vanya, gadis itu tidur dengan posisi memiringkan tubuhnya.

"Van, bangun"

Vanya mengangguk tapi tetap tidur.

"Van, bangun"

"Apa sih?"

"Bangun, luka kamu harus aku obati"

Vanya langsung terbangun, tapi ketika dia bangun, ternyata tidak ada dokter disekeliling kamarnya.

PARALLEL UNIVERSES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang