Selepas mendapat surat keramat itu, Anin langsung terkena thermor, kondisi yang tadinya berangsur membaik kini langsung berubah 180°. Bisa-bisanya ada lelaki yang mengajaknya PDKT dengan cara demikian, mana tidak ada yang meyakinkan dari gesture tubuhnya pula
Saat Anin baru keluar dari toilet, tanpa sengaja matanya bertemu dengan mata elang milik Ryan, seketika dia mendadak gugup kembali kemudian segera menuju ke meja tempatnya makan
"Lo boker apa sih? Batu arca? Lama banget?!"
"Dim, pulang aja yuk!"
Dimas mengrenyitkan dahi
"Hah? Bukannya lo yang ngotot ngajak keluar? Kok tiba-tiba pulang sih? Ck, makanan gue juga belum abis ini?!"
Melihat gelagat yang sudah mirip ulet keket dan berkeringat secara tiba-tiba, membuat Dimas menempelkan telapak tangannya ke jidat Anin
"Astaga badan lo panas, gila! Ya udah kita ke Dokter dulu! Udah gue bilang ga usah keluar, ngeyel sih!" serunya kemudian segera menarik tangan Anin meninggalkan restorannya
Sementara disisi lain, Ryan diam-diam mengulas senyum melihat gerak-gerik tubuh Anin yang mendadak kikuk. Sepertinya rencana PDKT nya akan berhasil
***
Hari sudah berganti larut, Anin segera merebahkan dirinya dikamar, sebisa mungkin dia harus bersikap normal dan wajar karena tidak mau membuat si lambe mercon bernamakan Dimas itu curiga dan mengintrogasinya secara mendadak, lagian dia juga tidak punya alasan
Kepala Anin masih terus memikirkan apa maksud dari sepucuk surat itu. Di usianya, dia sudah paham betul apa maksud yang tertera pada tulisan yang tidak lebih dari 3 kata tersebut
Sungguh dia bisa gila jika terus seperti ini, tiba-tiba dia teringat dengan amnesianya, dengan semangat 45 baru kali ini dia berharap lebih pada hal itu. Tentu saja akan lebih mudah baginya jika besok dia sudah melupakan semuanya, karena sejujurnya dia tidak tahu harus bersikap bagaimana. Jangankan bersikap, memikirkannya saja membuat kepalanya berasa mengerjakan soal ujian matematika, rumit + ruwet
"Nin, ada tamu tuh!"
Anin terperanjat dari ranjangnya. Ternyata rasa gugupnya membuat dirinya mudah sekali terkejut
"Bisa-bisanya lo kaget, padahal gue ga teriak" ujar Dimas diambang pintu dengan heran
"Siapa?"
"Ga tau, ga kenal"
"Cowo cewe?"
"Cowo. Katanya sih, dia yang punya rumah gede di sebelah"
Tuhan tenggelamkan Anin saja di dasar ngarai. Mau apa dia malam-malam kesini? Jangan-jangan dia mau menagih jawaban Anin lagi? Duh belum siap gustiiii
"Aduh, bilangin aja gue udah tidur!"
"Kenapa ga bilang sendiri aja sih?!" kesal Dimas kemudian segera pergi dari kamar Anin
Bingung
Hanya itu yang bercokol dikepalanya saat ini, dia tidak tahu harus bersikap apa bahkan otaknya saja tidak bisa diajak berfikir jernih
"Apa gue kabur aja ya? Bentar kenapa gue harus kabur? Atau gue beli unit aja? Eh jangan nanti restoran malah dijual beneran sama Mama. Duh gue bingung gue pusing!" ucapnya sedikit berteriak
Tok
Tok
Tok
Jantung Anin seketika berhenti, dia langsung meloncat keatas ranjang kemudian segera menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut tebalnya
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET GARDEN (TERBIT)
RomanceAwalnya kehidupan Anin berjalan normal-normal saja, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Namun, semuanya berubah saat dia menjadi kurir dari sebuah rantang milik tetangga. Satu per satu drama mulai bertebaran menghiasi kehidupannya. Ditambah t...