Sore ini Anin sengaja pulang lebih awal dari biasanya, selain karena dia sudah berjanji dengan sang Papa, ponselnya sedari tadi tidak berhenti berdering karena panggilan dari sang Mama
"Saya pulang dulu ga apa-apa kan ya? Ada urusan penting dirumah" pamit Anin yang sedikit terburu-buru
"Ya ga apa-apalah Mbak" ujar Dinar setelah dia memasukkan potongan paprika ke baskom
"Iya lagian restoran juga punya Mbak Anin" timpal Rangga
Anin tersenyum
"Nanti jam 8 langsung close aja. Ga usah terlalu malam, biar pada bisa satnight"
"SIAP BOSS!" kompak Rangga dan Dinar sembari hormat dengan senyum merekah pada wajah mereka
Setelah berpamitan pada mereka, Anin segera keluar dari restoran dan langsung pergi mengendarai mobilnya untuk pulang kerumah
"Engga biasanya Mbak Anin ngibrit pulang ya Din. Kira-kira ada urusan apa ya?" heran Rangga ketika Anin sudah pergi dari restoran
"Hush! Orang luar diam saja!" jawab Dinar yang sedikit membuat Rangga kesal
"Ngomong sama lo emang kayak tai ya"
Sementara disisi lain, Pak Sam beserta sang istri sudah menuju perjalanan kerumah Om Herma. Bersama sang anak, tak lupa mereka turut membawakan beberapa oleh-oleh untuk sang pemilik rumah
"Semuanya udah kan, Pa?"
"Udah kok"
Pak Sam sedikit melirik kearah sang istri yang menampakkan raut muka gelisah
"Kamu ga perlu risau, semuanya akan baik-baik saja"
Wanita yang menyanggul rambutnya itu menggigit bibir bawahnya, ada rasa sungkan yang menjalar ke ulu hatinya. Bukan karena permintaan mendiang dari istri pertama sang suami, melainkan siapa sosok yang harus dia temui
"Semoga Mbak Hana bisa mengerti" ucapnya lirih
***
"Lo ga mau pulang apa? Bikin sepet mata tau ga?!"
Entah berapa kali Reno mengeluarkan kalimat itu namun tetap saja sang tertuduh tidak merasa bersalah sedikitpun
"Ya udah lo aja sana yang pulang kerumah gue"
Reno langsung menatap Ryan tajam
"Terus gue harus bertatapan dengan si jalang itu? Ogah! Mending gue lihat film biru sampai juling"
Ryan merotasikan matanya, dari pada kepalanya pusing lebih baik dia menelepon seseorang yang sangat di rindukan beberapa hari ini
Namun sayang, dia harus menelan pil kepahitan karena sang kekasih belum membuka blokiran pada nomornya
"Kenapa? Masih di blokir ya" ejek Reno
Lelaki itu langsung melempar bantal sofa kearah Reno yang mulai menertawakannya
"Kan gue udah bilang sampai ribuan kali, pulang aja dulu. Selesaikan masalah lo disana!"
"Lo bahkan sudah tahu apa yang terjadi ketika gue pulang nanti. Lantas kenapa masih ngotot nyuruh gue pulang sih?!"
Reno mengambil nafas panjang. Sesekali dia memijat pelipisnya

KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET GARDEN (TERBIT)
RomanceAwalnya kehidupan Anin berjalan normal-normal saja, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Namun, semuanya berubah saat dia menjadi kurir dari sebuah rantang milik tetangga. Satu per satu drama mulai bertebaran menghiasi kehidupannya. Ditambah t...