Jam beker disebuah rumah besar terus menerus berbunyi namun tidak kunjung membuat sang pemilik bangun, jangankan bangun dengar saja tidak
BRAK!!
Wanita yang masih mengenakan setelan olahraganya seketika mematikan jam beker itu dengan kesal, dia mendengus melihat anak perawannya yang masih betah molor meski hari sudah beranjak siang
Perempuan yang masih bersembunyi dibawah selimutnya itu menggeliat dan meregangkan sedikit sendi tubuhnya. Dia baru tertidur jam 3 pagi karena tidak bisa tidur sejak kejadian semalam, namun saat dia membuka selimutnya lagi-lagi jantungnya kaget karena melihat sosok wanita paruh baya yang berdiri sembari berkacak pinggang dan melotot tajam kearahnya
"Mama ngapain?"
"Kamu yang ngapain! Bisa-bisanya jam segini masih molor!"
Anin melirik jam besar yang terletak disebelah lemari pakaiannya, ternyata sudah jam 9 pagi
Hah 9 pagi?
Anin segera berdiri, seketika dia langsung menyambar handuknya dan pergi mandi. Sementara Tante Hana dia hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan abstrak dari anaknya
Setelah mandi dan merapikan diri, Anin segera turun untuk mengambil sarapan
"Semalam kenapa ga tidur? Jadi hewan nokturnal lagi? Mikirin apasih? Hutang negara?" sindir Tante Hana sembari memakan apelnya di meja makan
"Apasih Ma"
"Tadi malam pulang jam berapa kamu?!"
"Jam setengah 12" bohongnya
"Jangan bohong"
"Sumpah Ma!" jawabnya sembari menunjukkan tanda peace di jarinya
"Sama siapa?"
"Sendirian lah"
"Terus aja bohong sama Mama"
Anin mendelik, lah emang Mamanya tau apa dan kenapa?
"Tadi pagi Ryan kesini, balikin rantang. Katanya kemarin dia nebeng sama kamu karena kalian berdua pulang lewat tengah malam"
Anin tertegun, dasar si kampret murah banget mulutnya
"Oh ya gitu"
"Ya gitu apanya? Siapa yang benar? Kamu atau Ryan?!"
"Ryan" cicit Anin
"Ngapain aja kamu sama Ryan?"
Anin terkesiap
"Ga ngapa-apain. Ryan cuma makan di restoran Anin, setelah itu kami pulang. Ga lebih kok"
"Lebih juga ga apa-apa"
Anin cengo, lah apa maksudnya coba
"Maksudnya Ma?"
"Oh, engga. Tapi awas aja jika kalian sampai melebihi batas! Mama masukin kamu ke rutan!" ancamnya kemudian berdiri meninggalkan Anin yang masih bingung
Belum juga jadian, tapi ancamannya udah ga main-main
"Tau gini ga gue terima" dumelnya
***
"Astagfirullahhhhhh!!!"
Delon berteriak kaget karena mendapati Ryan yang sudah duduk anteng di sofa ruang prakteknya. Dia memang memberikannya akses keluar masuk disini tapi kan tidak seperti ini juga bwambang
"Lo ngapain jam segini udah bertengger disitu?!"
Ryan menatap Delon cengar-cengir
"Nih, gue bawain lego"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET GARDEN (TERBIT)
RomanceAwalnya kehidupan Anin berjalan normal-normal saja, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Namun, semuanya berubah saat dia menjadi kurir dari sebuah rantang milik tetangga. Satu per satu drama mulai bertebaran menghiasi kehidupannya. Ditambah t...