Meski belanjaannya tidak seberapa, tapi hal itu cukup membuat nafas Anin tersenggal-senggal. Pasalnya dia harus berjalan kurang lebih 3 km gara-gara mobilnya mogok, ditambah dia cuma membawa dompetnya saja
"Huh hah, mobil sialan"
Anin berjalan terseok-seok sebelum dia menjatuhkan dirinya di bawah pohon Palem yang terletak depan rumahnya sambil ngadem sembari meluruskan kakinya yang mulai keriting
"Sepertinya gue akan dapat banyak pahala nih karena keseringan membantu orang tua yang semena-mena" celotehnya sendiri
Setelah dirasa cukup, Anin memutuskan untuk segera bangkit sebelum sang Mama mulai menerornya, namun saat dia baru saja melangkahkan kaki, ekor matanya menangkap sesosok anak kecil yang mengenakan dress maroon tengah celingak-celinguk sendiri
Anin menghampiri gadis cilik itu, tak lupa dengan dua kantong kresek besar di tangan kanan dan kirinya
"Permisi, adik cari siapa?"
Anak kecil itu menoleh kearah Anin
"Om Lyan"
Anin tertegun
"Om Lyan? Maksudnya Om Ryan?"
Anak kecil itu mengangguk
"Oh iya, sebelumnya perkenalkan nama aku Anin. Kamu bisa panggil dengan Tante Anin" ujarnya ragu karena baru pertamakali ini dia memanggil dirinya sendiri dengan sebutan 'Tante'
"Jennie" jawabnya sembari mengulurkan tangan
Anin segera menjabat tangan itu setelah dia menurunkan kantong kreseknya. Namun setelah diamati, sepertinya Anin tahu dia anak siapa
"Maaf sayang, kamu itu anaknya Tante Lavera kan?"
Jennie mengangguk.. "Iya. Mama ada di dalam"
Anin mengikuti kemana arah Jennie menunjuk. Loh sebentar, bukannya?
"Om Ryan udah pulang?"
Jennie menggeleng..."Belum" ujarnya merengut
Anin menghela nafas panjang, dia pikir lelaki labil itu akan segera menyelesaikan semuanya
"Jennie mau ga ikut kerumah Tante?"
"Kerumah Tante tantik?"
Sekali lagi Anin tertegun, dia juga tersipu. Tante cantik, duh ilah
"Iya. Ini rumah Tante. Kamu dulu juga pernah datang kesini sama Mama dan Papa kamu. Ingat?"
Jennie menggeleng seraya menampilkan gigi atasnya yang ompong dua
"Ya udah ga apa-apa. Tapi Jennie izin dulu ya sama Mama Papa. Tante tunggu kamu disini"
"Selius Tante?"
Dih cadel
Duh gemes😙
"Iya sayang"
"Asikkk. Sebental ya Tante, Jennie izin dulu"
Jennie langsung berlari memasuki rumah secepat anak usia 5 tahun, tapi untung saja dia tidak pakai acara tersandung. Namun kemudian atensi Anin tiba-tiba teralihkan pada mobil merah yang masih anteng terparkir di pekarangan rumah Ryan
"Dasar tidak tahu malu"
Setibanya di dalam, Jennie langsung berteriak memanggil Mama dan Papanya
"Ga usah teriak Jennie! Ga ada yang budeg!" sewot Mamanya
"Mama mama!" ujarnya sembari menarik ujung kemeja Mamanya
"Apa?"
"Jennie boleh main ke lumahnya Tante tantik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET GARDEN (TERBIT)
RomanceAwalnya kehidupan Anin berjalan normal-normal saja, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Namun, semuanya berubah saat dia menjadi kurir dari sebuah rantang milik tetangga. Satu per satu drama mulai bertebaran menghiasi kehidupannya. Ditambah t...