Malam ini, Rangga dan Dinar memutuskan untuk menjenguk Anin sembari mengembalikan kunci restoran. Mereka menutup restoran lebih awal karena sedari sore tidak ada pelanggan yang datang, lagian sang Bos juga tidak ada ditempat
Rangga keluar terlebih dahulu sembari menunggu Dinar yang masih mengemasi barang-barangnya
"Loh, Ga. Tumben jam segini udah tutup?"
Rangga menoleh kearah sumber suara. Dia mendapati sosok lelaki bertubuh tegap berjalan kearahnya
"Iya Bang, lagi sepi. Mbak Anin juga sakit"
Lelaki itu nampak sedikit terkejut
"Sakit apa?"
"Katanya sih Demam"
Setelah selesai mengemasi barang-barang dan mengganti pakaian, Dinar segera keluar dari restoran menemui Rangga
"Eh, ada Bang Reno"
"Udah mau pulang juga Din?"
"Iya, tapi kita mau jenguk Mbak Anin dulu, Bang. Sambil balikin kunci resto"
Reno mangguk-mangguk, dia jadi teringat sesuatu. Bisa jadi alasan Anin sakit gegara terlalu banyak minum ditempatnya kemarin
"Saya boleh ikut?"
Rangga dan Dinar saling bertukar pandang
"Boleh" jawab Dinar antusias
"Ya udah. Kita naik mobil saya aja, biar ga mencar"
"Trus motor aku?" tanya Dinar
"Gampang, biar petugas club saya aja yang jaga. Nanti pulangnya, kita balik kesini lagi. Gimana?"
"Okey" jawab Dinar
Reno segera mengambil mobilnya kemudian mereka langsung pergi menuju rumah Anin
Setibanya disana, Reno sedikit terhenyak karena ternyata rumah Anin bersebelahan dengan rumah Ryan
"Bang, rumah itu kok makin nyeremin ya?" lirih Dinar
"Hush! Ga boleh bicara seperti itu. Ya udah ayo masuk!" ajak Reno
"Ga, itu rumah orang apa rumah setan sih?" tanya Dinar lirih
"Rumah gigolo" jawabnya asal kemudian segera mengikuti langkah kaki Reno
Saat mereka sudah sampai diteras, Reno tiba-tiba kembali lagi ke mobil karena ponsel nya tertinggal. Namun saat dia hendak kembali lagi keteras rumah Anin, jantungnya mendadak terkejut karena kemunculan seseorang disampingnya dengan sangat tiba-tiba
"Sialan, gue pikir disini ada setan beneran" ujar Reno sembari mengelus dadanya
"Lo, mau apa kesini?"
"Mau jenguk Anin, katanya dia sakit. Sama nganterin pegawainya buat balikin kunci restoran"
Lelaki berkaos putih dengan celana kolor hitam selutut itu manggut-manggut
"Lo sendiri? Mau kemana atau dari mana?"
"Mau ke post, ambil paket yang tertahan"
"Oh, ya udah"
"Ren"
"Apa?"
"Gue, boleh ikut jenguk ga?"
Reno terbelalak tidak menyangka
"Ya ikut aja. Kenapa harus izin? Ayo!"
Reno kembali kerumah Anin dengan Ryan dibelakangnya. Saat mengetahui siapa orang yang dibelakang Reno, membuat kedua mahluk yang berdiri celingukan di teras itu makin bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET GARDEN (TERBIT)
RomantizmAwalnya kehidupan Anin berjalan normal-normal saja, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Namun, semuanya berubah saat dia menjadi kurir dari sebuah rantang milik tetangga. Satu per satu drama mulai bertebaran menghiasi kehidupannya. Ditambah t...