Dengan raga yang masih sempoyongan dan kepala yang keliyengan, Ryan berusaha bangkit untuk duduk sembari menyangga kepalanya yang tiba-tiba menjadi berat bukan main
Perlahan dia membuka matanya dan sedikit mengrenyitkan dahinya, dimana dia? Bukankah seharusnya dia masih ada di club?
Matanya mulai memperhatikan tiga orang yang masih mengenakan atasan putih dan celemek layaknya koki sembari mengarahkan pandangan tajam dan menusuk padanya
"Saya dimana?" tanyanya linglung
Anin diam
Dinar diam-diam mengagumi
Rangga diam-diam mendumel karena acara barbequan mereka menjadi rusak
"Kenapa anda bisa masuk ke restoran saya?" tanya Anin dingin
Ryan terbengong, masa sih? Dia bahkan tidak ingat apapun
Saat dia hendak menjawab tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara dengkuran keras milik seseorang, mereka lupa jika ada seongok manusia yang masih nyenyak berbaring di sofa
Ryan mengusap kepalanya, katanya Delon kuat minum-minum ternyata pelor juga
Dia segera membangungkan Delon yang masih mendengkur
"Duh, mamaaaa Delon itu ga mau kawin Ma?!"
Semua tertegun mendengar jawaban Delon
"Lon, bangun ga lo?!" bentak Ryan namun tidak mempan untuk membuat anak kerbau ini bangun dari mimpi buruknya
Lama
Terlalu lama
Rangga sudah muak, bosan, jenuh. Alhasil dia langsung berlari menuju kitchen untuk mencari ember, air, dan beberapa potongan es
"Kelamaan Mas!"
BYURRRRR
Bukan hanya Delon yang kaget, semua orang yang ada disana juga ikut terkejut karena tidak menduga perbuatan yang dilakukan Rangga
"Wah banjir-banjir, kapal kita karam di samudra! Samudra mana ini samudra apa?!"
Delon terdiam sejenak dari aksinya, dia melihat empat orang di depannya tengah menatapnya bingung, sesaat kemudian matanya menangkap seorang lelaki yang masih memegang baskom berwarna biru
"Lo?! Nyiram gue?!"
Rangga menurunkan pandangan kearah baskomnya, sial dia lupa membuangnya
"Iya emang kenapa?"
"Wah sialan ya lo berani banget nyiram gue?! Lo kira gue sapi?!"
Delon hendak memajukan langkahnya dan bersiap memukul Rangga, namun segera ditahan oleh Ryan. Tidak mau kalah, Rangga pun sama dan segera dijewer telinganya oleh Dinar
"Udah STOP! Berhenti kalian semua!" bentak Anin
"Kalian berdua, silahkan pergi dari restoran saya!" imbuhnya
"Loh enak aja? Karyawan lo harus ganti rugi dul----"
"S.E.K.A.R.A.N.G!"
Karena tidak mau bertambah runyam, dengan separuh kesadaran yang sudah terkumpul, Ryan segera menarik Delon yang masih meracau tidak jelas untuk segera meninggalkan tempat itu
"Awas ya, urusan kita belum selesai!" uncam Delon ketika dia berpapasan dengan Rangga
"Lo pikir sinetron pakai acara bersambung?! Udah pergi sana!" ketusnya
Di perjalanan, Delon tidak henti-hentinya mendumel sembari komat-kamit tidak jelas. Beraninya orang itu mengguyur pangeran negeri dongeng sepertinya, belum tahu kalau dia bahkan bisa membeli restoran tersebut beserta seluruh jiwa karyawannya
"Turun lo" ujar Ryan
Delon menoleh kearah Ryan kemudian memperhatikan sekitar
Bujubuneng, orang ini tidak sedang kerasukan genderuwo kan? Bagaimana ceritanya mobil mereka bisa nyasar ke TPU?
"Lo? Waras kan? Lo masih si kampret kan? Bukan setan kolor ijo kan?"
Ryan menghela nafasnya berat
"Dorong"
Delon tertegun, astaga dia benar-benar kerasukan setan kutub, dingin sekali
"Jangan ngawur ya? Pikir dong pakai dengkul, gue di suruh dorong mobil? Emang mobilnya kenapa?!"
Ryan menatap Delon malas.."Lo kalau ga niat punya mobil, rongsokin aja. Nih!" ujarnya sembari menunjuk indikator bensin yang sudah mentok turun
"Tapi gue ogah dorong, ya kali gue dorong di kuburan?! Nanti kalau gue diculik kolong wewe gimana? Kalau di suruh ngawinin gimana?!"
"Ya udah, kalau ga mau dorong tinggalin aja disini, gue mau pulang pakai taksi!"
"Loh loh loh, jangan kepret deh. Mobil mahal ini?!"
"Ya udah makanya dorong!"
"Kok gue sih?! Ya lo dong! Kan gue yang punya!"
"Lo pilih dorong atau bermalam disini?!"
"Iya iya iya gue yang dorong! Ribet amat lo kayak cewe!"
Dengan perasaan kesal campur takut, Delon mau tak mau harus mendorong mobilnya ditengah malam di depan kuburan
Sambil lirik kanan kiri, Delon mengerahkan semua tenaganya, mulutnya juga tak henti mengucap surat-surat yang dia hafal. Saat dia tengah khusyuk mendorong mobil sembari komat-kamit, dia dikejutkan oleh tepukan seseorang yang berhasil membuatnya melompat sangking kagetnya
"Astagfirullahaladzimm!!!"
Jantung Delon serasa berpindah ke lambung karena mengetahui siapa sosok yang tengah berdiri didepannya sembari cengar-cengir
"Hai tampan"
Demi dakinya boboho, mahluk apa yang sedang berdiri dihadapannya ini?
"Perlu eyke bantuin ga?"
Delon bergidik, dia segera berlari menghampiri Ryan
"Kenapa muka lo?" tanya Ryan heran
"Kabur!"
Ryan mengrenyit, lantas dia segera turun dari mobil
"Kenapa sih?!"
"Ehh, ada mas tampan lagi. Cyinnnn kemari cyinnnnn, eyke punya berondong cakep-cakep cyinn, mana bening kinyis-kinyis pula. Duh pasti bijinya pada kualitas elit, eyke mau dong di godain gemez gemez gemez"
Mata Ryan melotot, astaga mahluk alemong planet mana ini?
Mereka berdua langsung lari terbirit-birit, persetan dengan mobilnya, keperjakaanya jauh lebih mahal dibanding hartanya
Udah mabuk berat
Nyasar ketempat orang
Diguyur air es
Kendaraan habis bensin
Dikejar sekumpulan bencong pula
Kampret-kampret
®®®
Satu kata untuk Ryan dan Delon
SeeUnext
Rican Wang
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET GARDEN (TERBIT)
RomanceAwalnya kehidupan Anin berjalan normal-normal saja, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Namun, semuanya berubah saat dia menjadi kurir dari sebuah rantang milik tetangga. Satu per satu drama mulai bertebaran menghiasi kehidupannya. Ditambah t...