"Jatuh cinta kok sendirian, hahaha mandiri banget"
Sial
Ryan menoyor kepala Delon dengan kuat, beraninya dia meledek nasib percintaannya padahal nasibnya sendiri saja tidak kalah mengenaskan
Hari ini Ryan tidak memiliki kegiatan yang berarti dikantor, dari pada gabut berjam-jam dia memutuskan untuk pergi ke Rumah Sakit milik keluarga Delon. Bukan untuk periksa atau konsultasi, melainkan curhat masalah pribadinya
"Terus gue harus gimana dong?!"
Ryan menengadahkan kepalanya diatas bantalan sofa
"U.S.A.H.A" jawab Delon sambil menekankan kalimatnya
Ryan mengambil nafasnya panjang
"Emang lo beneran suka sama Anin?"
"Ga tau juga sih"
Delon mendelik, selain ga peka ternyata Ryan juga labil
"Kalau lo aja ga tau perasaan lo sendiri, gimana mau deketin cewe sat!"
"Ya gimana ya, Anin itu cantik, tapi gue belum menyukainya, ga tau kalau nanti"
"Dih, cukup Dilan aja yang berdialog seperti itu, lo playboy cap kaki kadal, jadi ga usah! Ga pantas juga" ledeknya
Ryan langsung melempar bantal sofa kearah Delon yang masih sibuk mengatur sekumpulan kertas entah berisikan apa
"Lo kalau emang ga ada kerjaan bantuin gue beresin meja sini deh! Ganggu mulu, dasar!"
Ryan mengacuhkan omelan Delon dan segera merubah posisi duduknya menjadi tengkurap diatas sofa. Sesekali dia bergumam tidak jelas. Sementara Delon, dia sedikit bingung melihat kelakuan temannya ini. Pasalnya sejak kapan Ryan galau hanya karena ingin PDKT dengan seorang perempuan? Bahkan selama ini perempuan-perempuan diluar sana yang mati-matian PDKT dengannya
Ajaib
***
Sementar di tempat lain, Dimas yang baru keluar dari kamarnya mendadak sedikit terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba dari Tante Hana
"Kamu mau kemana, Dim?"
"Mau keluar Tante beli es kopyor, lagi pengen"
"Wah kebetulan. Tante nitip es dawet ya, 2 bungkus. Kamu belinya di perempatan cilok suka-suka aja. Soalnya enak murah dapat banyak lagi"
"GUE NITIP JUGA DONG DIM!"
Bukan hanya Dimas yang terkejut dengan suara toa berjalan itu, Tante Hana pun ikutan kaget karena mendengar teriakan anaknya yang melebihi bunyi sambaran petir
Dimas mendengus, semoga otak sepupunya masih ada di dalam tengkorak kepalanya alias tidak mengada-ada
"Young coconut ice satu sama salad with walnut sauce extra spicy satu"
Otak Dimas ngeblank, perut gentong ini bicara apa sih?
"Jangan gunakan bahasa kalbu!" seru Tante Hana
Anin nyengir
"Es kelapa muda sama ketoprak"
Dimas menatap Anin datar, sepertinya sepupunya ini belum pernah merasakan lemparan sandal mautnya
"Oh iya Dim, beliin juga Tante voucher Tri yang 2 ribuan ya. Buat arisan sopay"
Dimas dan Anin menatap heran kearah Tante Hana. Kenapa harus beli voucher kalau dirumah saja ada lima sinyal wifi??
"Dirumah kan sudah ada Wifi, Ma?"
"Mama mau arisan di lapangan, sambil lihat para Tentara ganteng yang lagi latihan baris"
![](https://img.wattpad.com/cover/258966888-288-k825540.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET GARDEN (TERBIT)
RomanceAwalnya kehidupan Anin berjalan normal-normal saja, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Namun, semuanya berubah saat dia menjadi kurir dari sebuah rantang milik tetangga. Satu per satu drama mulai bertebaran menghiasi kehidupannya. Ditambah t...