12

6.2K 521 4
                                        

Jam masih menunujukkan pukul 8 pagi namun seluruh karyawan di sebuah restoran sudah mulai berhamburan datang dan segera mengerjakan pekerjaan mereka, tak terkecuali Dinar dan Rangga

Mereka semua tidak ingin kena semprot seperti kemarin karena dinilai terlalu lelet dalam bekerja, meski semuanya mengeluh karena harus datang satu jam lebih pagi dari biasanya

"Semoga Mbak Anin masuk, semoga Mbak Anin masuk, semoga Mbak Anin masuk" ujar Rangga sembari menyatukan kedua tangannya

"Lo kenapa sih?" tanya Dinar yang membawa sebaskom bumbu halus yang selesai di raciknya

"Minta wangsit! Ganggu aja!"

Dinar menatap Rangga heran, minta wangsit kok di depan rak panci?! Kenapa ga sekalian di depan kawah Merapi, selesai berdoa langsung terjun bebas ke dalam kawah biar viral

"Wong gendeng" lirih Dinar

Wanita yang menyanggul rambutnya mengenakan tusuk konde motif bunga berwarna putih itu hendak melangkah masuk ke restoran namun seketika langkahnya terhenti karena merasa ada yang tidak beres di dalam sana

Ting

Ekor matanya menelisik keseluruh penjuru restoran, dia terdiam sejenak sebelum memasuki area kitchen, seperti ada yang beda tapi apa?

"Lo buat adonannya yang benar dong! Ini masih kurang kalis Ga!"

"Duh, bisa diam ga?! Berisik!"

"Heh kampank! Kalau lo dimarahi gue juga ikut kena!"

"Makanya jangan berisik! Ngoceh mulu kayak Gagak!"

Di tengah-tengah pintu dapur, wanita itu masih berdiri sembari menyilangkan tangan di atas dada, dia menyaksikan keributan yang ditimbulkan dari kedua kokinya yang masih saling beradu mulut

"Ga, saos tomat yang gue simpan di chiller kemarin tolong bawa sini dong!"

Rangga tiba-tiba menghentikan aktifitas menguleni adonannya, sejenak dia pun terdiam

"Sa-saos?"

"Iya saos tomat, mau gue kasih bumbu. Kemarin kan masih hambar karena cuma gue panasin doang, biar ga basi"

"Itu saos tomat punya lo?"

Dinar mengrenyit, dia menatap Rangga dengan tatapan heran

"Maksudnya?"

"Lo yang bikin?"

"Iyalah masa kuyang?! Kan lo lihat sendiri kemarin, gimana sih?!"

Rangga menggeplak jidatnya

Mampus

"Ga? Buruan ambilin!"

Keringat dingin mulai mengucuri jidat Rangga, dia tidak bisa berkutik bahkan bicara saja dia tidak mampu. Entah apa yang terjadi jika induk semang itu mengetahui bahwa saos tersebut sudah dibuang olehnya

Melihat teman sejawatnya tidak bergerak sama sekali membuat Dinar sempat dilanda heran

"Lo itu cosplay jadi Roro Jonggrang ya?!"

Dinar melangkahkan kaki menuju tempat chiller, dia berniat mengambil saosnya sendiri

Setibanya di depan chiller, Dinar langsung membuka dan mencari dimana letak saosnya tersebut

"Kok ga ada sih?" ujar Dinar sembari mengeluarkan beberapa tumpukan dari dalam sana

"Mungkin lo simpannya bukan disitu"

Dinar mendelik. Dia memang lemot namun tidak sampai pikun

"Jangan-jangan lo buang?!"

Rangga tergagap

SUNSET GARDEN (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang