"Hah?" Jihan terlihat bingung dengan apa yang diucapkan oleh dua orang kakak beradik ini. "Kenapa gue spesial? Gue orang biasa biasa aja kok."
Bulan dan Felix sama sama tersenyum penuh arti. Mereka paham apa yang Jihan rasakan saat ini. Pasti mereka juga akan kaget kalau menjadi Jihan.
"Karena lo gak menyadari, Han. Lo yang telah membuat dunia ini ada," ucap Bulan, semakin membuat Jihan bingung setengah mati.
"Maksud lo apa sih, Lan? Gue gak ngerti." Jihan masih terus bertanya dengan wajah tak paham sama sekali. "Gue yang membuat dunia ini ada? Ngaco lo," lanjutnya gak percaya.
"Emang terdengar aneh, Kak. Tapi percayalah, apa yang diucapkan sama Kak Bulan itu bener," sahut Felix, membuat kernyitan di kening Jihan semakin menjadi jadi.
Jihan memilih untuk duduk di pinggir air terjun dengan wajah yang gak paham. "Please, jelasin ke gue. Sebenarnya ada apa. Kenapa gue makin ke sini, makin bingung?"
Bulan ikutan duduk di samping Jihan dengan senyuman lebar terulas di wajahnya. "Gue bakal kasih tahu lo di rumah nanti. Tapi... lo harus janji."
"Janji apa?"
"Janji lo harus ikutin apa yang gue perintahin. Karena kalau nggak, lo bakal rugi sendiri. Orang orang yang lo cintai juga bakalan rugi, Han."
••••
Dan di sinilah mereka bertiga berada. Duduk di depan rumah Sirius dengan tiga cangkir berisi teh yang sudah hampir habis di samping mereka.
Jihan tampak sedikit syok dengan apa yang diucapkan oleh Bulan. Bahkan, kini sorot matanya terlihat tak fokus, persis kayak orang linglung.
"Iya, Han.... lo secara gak sadar udah bikin dunia ini karena keinginan lo. Keinginan lo yang pengin diterima oleh semua orang," ucap Bulan.
"Tapi, Lan... Berarti, kesenangan yang gue alami beberapa hari terakhir itu-" Bahkan, Jihan tak sanggup untuk melanjutkan perkataannya.
Bulan dan Felix mengangguk bersamaan. "Iya, kak. Semua itu cuma ilusi. Kita berdua cuma khayalan kakak."
Kenapa bisa jadi seperti ini? Dan kenapa Bulan dan Felix bilang kalau mereka hanyalah khayalan Jihan semata? Mari kita flashback sebentar.
Flashback
"Ibu, kita pulang!" seru Bulan dengan Felix digendongannya.
Sirius langsung keluar dari rumah. Dan kemudian, memekik kaget saat melihat Felix kembali.
Iya, Felix kemarin kemarin itu tersesat di hutan saat berusaha kabur dari kejaran para teroris yang hendak menculiknya. Namun dikarenakan kondisinya yang cacat, Felix hanya bisa ngesot ngesot, dan berakhir bersembunyi goa air terjun.
Untunglah di sana ada Ekliptika--remaja yang memiliki gubuk reot tersebut. Ekliptika dengan senang hati berbagi gubuk dengan Felix.
Dan waktu Felix ingin kembali ke rumah, Felix baru menyadari kalau dia lupa jalan pulang.
Dan begitulah cerita mengapa Felix hilang tanpa kabar selama 3 bulan. Iya, cuma gara gara dia lupa jalan pulang.
Balik lagi ke Sirius yang kaget dengan kedatangan Felix.
"Felix? Itu kamu, nak?" tanya Sirius dengan nada kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dream [Minsung]✔
FanfictionGerhana Jihandra Rafandra hanyalah seorang remaja yang lelah dengan hidupnya sendiri. Hidupnya itu kayak gak tenang aja gitu, setiap hari ada aja masalah yang datang silih berganti, seperti tak membiarkannya untuk tenang barang sesaat pun. Jihan le...