Malam hari, Jihan masih terjaga dari tidurnya. Bolak balik remaja tupai tersebut mengganti posisi tidurnya, namun tetap saja tidak bisa membuatnya terlelap begitu saja.
Ya, alasan mengapa sosok tupai mungil itu tidak bisa tidur tak jauh jauh dari permintaan Bulan kemarin. Permintaan Bulan mengenai adiknya, Felix.
Jihan bener bener pengen membantu Bulan sebisanya, tapi sampai sekarang, kembaran Felix itu tak mendapatkan petunjuk sama sekali.
"Jihan? Belum tidur?" Entah sejak kapan, Bulan nongol di ambang pintu kamar Jihan.
Jihan menoleh ke arah Bulan yang tampak seperti orang linglung. Mungkin karena efek bangun dadakan.
Sosok yang lebih tua itu tampak menahan kantuk yang datang mendera sambil mencengkram kuat kusen pintu kamar Jihan supaya gak ambruk karena mengantuk, rambutnya pun terlihat acak acakan.
"Lho? Belum tidur, Lan?" tanya Jihan bingung. Gak biasanya orang di hadapannya ini tidur larut malam.
"Udah. Tapi kebangun," jawab Bulan sambil menguap lebar.
"Awas ada laler masuk!" Suara berisik nanti kencang Jihan berhasil membuat Bulan yang hampir jatuh karena mengantuk, kini melebarkan matanya sambil kembali memperbaiki posisinya yang udah hampir menyentuh lantai.
Jihan cuma bisa terkekeh pelan sambil menepuk sisi kasur sebelah kanannya. "Mau tidur di sini?" tawarnya, membuat Bulan mengangguk tanpa sadar.
Jihan bergeser pelan sampai dirinya benar benar menempel dengan dinding, membuat space besar untuk Bulan.
Bulan langsung jatuh dengan slow motion di atas kasur tersebut, dan tanpa menunggu waktu lama, sosok tersebut langsung tertidur.
"Dasar pelor," gumam Jihan sambil tersenyum tipis, lalu ikutan tidur dengan tangan memeluk perut Bulan, kepalanya ia letakkan diatas dada bidang Bulan.
Untung aja, Sirius, alias Ibu dari Bulan gak ngelihat posisi mereka yang soft banget ini. Bisa bisanya mereka langsung dinikahin kalau sampai Sirius tahu.
Btw, Sirius itu fujoshi. :)
••••
"Kak Jihan?"
Jihan mengerjap pelan ketika mendengar suara asing memanggil manggil namanya dengan nada lembut.
Sosok tupai itu tampak menoleh ke arah kanannya. Terdapat seorang remaja seumurannya yang sedang tersenyum manis ke arahnya.
"Kak Jihan, kan?" tanya remaja manis itu.
Jihan yang masih bingung hanya bisa mengangguk kamu sambil bertanya dalam hatinya mengenai sosok di hadapannya ini.
"Aku Felix, Kak. Kakak pasti udah tahu aku, kan? Kak Bulan pasti udah cerita," ucap Felix, tahu kalau Jihan sedang kebingungan sekarang ini.
Jihan yang sedang dalam posisi berbaring di atas pangkuan Felix, kini mengambil posisi duduk lalu mengangguk. "Kamu Felix?" tanyanya, memastikan, dan diangguki oleh Felix.
"Ya Allah, Lix... Kakak kamu nyariin kamu dari kemarin kemarin! Kenapa kamu gak balik balik sih?" Jihan langsung ngomel ngomel dengan nada lucu, membuat Felix kembali tersenyum dan terkekeh pelan.
"Hehe... Lupa jalan pulang, Kak," jawabnya sambil cengegesan, gak merasa bersalah sama sekali kalau dirinya hampir membuat kakaknya sendiri panik bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dream [Minsung]✔
FanficGerhana Jihandra Rafandra hanyalah seorang remaja yang lelah dengan hidupnya sendiri. Hidupnya itu kayak gak tenang aja gitu, setiap hari ada aja masalah yang datang silih berganti, seperti tak membiarkannya untuk tenang barang sesaat pun. Jihan le...