52
Adelia duduk di kursi roda sendirian di depan pohon yang terlihat sudah lebih kokoh, daunnya rindang dan pada batangnya diikat sebuah pita yang ditulis nama pemilik pohon.
[Airina Rose]
Adelia tidak tahu bahwa Garry ternyata memiliki nama belakang yang sama dengannya. Isefel mengatakan nyawa Garry tidak bisa selamat setelah kejadian itu, dia tewas di tempat kejadian dan Isefel tidak menyembunyikan fakta bahwa Adelia bisa selamat karena Garry tidak melepaskan pelukannya dari Adelia, pelukan Garry melindungi Adelia dari dampak kecelakaan yang lebih besar.
Anak itu telah melindungi Adelia untuk alasan yang masih tidak bisa Isefel mengerti. Namun, karena itu, Isefel memberikan anak itu pemakaman yang layak.
Adelia hanya memandangi pohon yang tingginya baru sampai satu meter, di bawah pohon ini Garry beristirahat dan Adelia tidak bisa untuk tidak menahan air matanya untuk jatuh membasahi pipinya. Mengenang kembali wajah anak yang suka tersenyum dan tertawa riang saat mereka bersama dan wajah konyolnya saat bingung. Dalam mimpinya saat itu, Garry mendorongnya dan mengatakan bahwa "Dunia ini bukan duniamu lagi, kembalilah."
"Adelia, tempatmu bukan di sini lagi, kembalilah ke tempat kamu seharusnya berada."
Seakan-akan Garry datang menjemputnya untuk membuatnya kembali sadar bahwa di sana dia telah mati dan disinilah dia sekarang hidup sebagai putri Arthur.
Adelia mengerjapkan matanya dan mengusap air matanya. Isefel yang sedari tadi menunggu di kejauhan merasa ini sudah waktunya untuk kembali ke rumah sakit.
Saat Isefel mengatakan bahwa Garry telah meninggal, Adelia terpaku, bahkan hampir tidak bisa berbicara, saat dia bisa berbicara anak itu memaksa pergi untuk mengunjungi makam. Arthur tidak mengizinkan dan Isefel juga memiliki pemikiran yang sama, tapi Adelia memaksa, Isefel akhirnya menuruti permintaan Adelia meski harus beradu jotos dengan Arthur sebelum membawa Adelia pergi.
"Waktunya kembali, Adelia." Isefel memegang kursi roda Adelia.
Adelia yang telah menghapus air matanya, mengungkapkan senyum dan menganggukkan kepalanya, "Mm, ayo kembali."
Isefel mendorong kursi roda Adelia menuju mobil, dan membantunya naik ke dalam mobil, setelah meletakan kursi rodanya di bagasi, Isefel bergegas duduk di kursi kemudi dengan Adelia yang sudah duduk di kursi penumpang.
Isefel menyalakan mesin dan melajukan mobilnya kembali ke Rumah Sakit. Mereka tidak berbicara tentang apapun di dalam mobil, Adelia diam di sepanjang perjalan, melihat pemandangan di luar jendela sampai jatuh tertidur.
Isefel menggendongnya kembali ke dalam ruangannya saat mereka sampai dan membuat Arthur naik darah. Arthur tidak bisa mengikuti mereka karena putrinya yang melarang. Dia masih ingat kata-kata menyakitkan Adelia saat mereka akan pergi.
"Ayah tenang saja, aku hanya pergi sebentar bersama Isefel. Aku akan segera kembali."
Saat itu, Isefel memberinya senyuman menghina, tapi Arthur tidak bisa melakuan apapun karena putrinya sudah berkata seperti itu, dan sekarang putrinya kembali dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Arthur akan memaki, tapi Isefel lebih dulu berkata, "Jaga mulutmu, jangan ganggu waktu istirahatnya."
Setelah mengatakan itu, Isefel pergi seperti hantu yang datang tidak diundang dan pulang tidak diantar meninggalkan Arthur yang diam seribu bahasa.
🍡🍡🍡
Saat Adelia terbangun, itu sudah malam dan seseorang sepertinya sedang memeriksa keadaannya. Adelia berkedip beberapa kali untuk mendapatkan pengelihatan yang jelas, saat semuanya jelas, Adelia tidak bisa untuk tidak melebarkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ TAMAT ] Pria Cantik Itu Istriku. [Novel Life]
RomanceKisah Adelia bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis yang memiliki masa depan mengerikan karena harus dijodohkan dengan orang yang sangat dia cintai, tapi pihak lain tidak mencintainya dan membiarkannya mati di dalam kebaran. Adelia tidak ingin hal i...