42.
Adelia mengubur wajahnya ke bantal, hari ini dia merasa sangat tertekan karena kejadian semalam. Tidak hanya pertemuannya dengan teman-teman tidak berjalan seperti apa yang dia bayangkan. Namun, dia juga bertemu dengan orang yang memiliki wajah sangat mirip dengan sahabatnya-Zoe.
Lalu, tentang bagaimana reaksi tubuhnya saat itu, Adelia benar-benar ketakutan dan panik saat dia tiba-tiba tidak bisa merasakan tubuhnya lagi, dia kehilangan kendali seolah jiwanya dipaksa lepas dari tubuh pemilik asli dan melayang di ruang hampa, tanpa bisa melakukan apa-apa, putus asa.
Apa seperti itu rasanya menjadi jiwa yang lepas dari jazadnya?
Adelia menggelengkan kepala dan menepuk kedua pipinya. Dia bangkit dari tempat tidur dan menatap bayangannya di atas cermin. Menghela napas panjang, ini adalah dirinya dan dia baik-baik saja sekarang, dia tidak diperbolehkan untuk mengingat hal itu lagi.
Setelah menghipnotis diri sendiri, Adelia turun untuk sarapan bersama Arthur dan menemani Arthur bekerja di perpustakaan pribadi Arthur sambil membaca buku dan mengirim pesan dengan teman-temannya.
"Kenapa ayah tidak melihat teman-temanmu kemarin?" Arthur tiba-tiba bertanya, semalam dia tidak menanyakan tentang ini, tapi mengintrogasinya karena dia mengenakan jas pria yang menutupi pundaknya.
Malam itu saat Adelia berlari ke Arthur, dia sama sekali tidak sadar bahwa ada jas yang menutupi pundaknya. Saat dia sadar dia ingat bahwa Darian yang telah memakaikan itu padanya.
Arthur curiga dan melontarkan banyak pertanyaan seperti apa yang Darian lakukan di tempat itu dan kenapa Darian memberikan jasnya pada Adelia.
Adelia hanya memberikan jawaban sederhana, tentang Darian yang diundang temannya dan dia yang merasa kedinginan. Setelah itu Arthur tidak bertanya lebih bahkan tidak bertanya tentang teman-temannya.
Adelia menatap Arthur. "Aku tidak bisa menemukannya."
Arthur mendesah, membalik kertas di depannya sambil memegang pulpen. "Sayang sekali, padahal ayah ingin mengenal teman putri ayah. Ngomong-ngomong, siapa ayah mereka, ayah mungkin mengenal mereka."
Adelia tidak kesusahan, dia ahli dalam membohongi orang tuanya di masa lalu. "Aku tidak tahu, mereka tidak mengatakannya."
Arthur mengangguk, pandangannya tertuju pada pekerjaan yang ada di depannya dan sepertinya itu hal yang sangat penting karena setelah itu Arthur tenggelam ke dalam pekerjaannya, dan Adelia bisa memiliki waktunya sendiri.
Darwin : Besok kalian diundang untuk makan malam di rumahku, ibuku ingin bertemu dengan kalian semua jika kalian tidak keberatan dan tidak sibuk.
Adelia membaca obrolan grup ini, makan malam bersama mereka pasti menyenangkan, dia juga ingin datang. Namun, dia tidak yakin apakah dirinya bisa pergi dan dia diam-diam menatap Arthur yang masih sibuk.
Kai : Sorry, aku tidak bisa pergi. Besok malam aku memiliki rencana lain yang tidak bisa dibatalkan.
Teo : Aku akan datang, ibumu suka makan apa? Aku akan membelikannya di perjalanan.
Tom : Aku tidak bisa berjanji, jika ayahku pulang aku akan datang. Jika tidak, aku harus menemani adik laki-laki dan nenekku, kalian tahu sendiri, Tim akan mengikutiku kemanapun aku pergi, aku tidak bisa meninggalkan nenekku sendiri di malam hari.
Jerry : Aku bebas, aku akan datang. Aku akan membawa dua botol soda, hahaha.
Garry : Akan aku usahakan.
Hanya Darian dan dirinya yang belum menjawab pesan itu. Adelia ingin pergi, tapi dia tidak yakin apakah dia bisa. Jadi dia menjawab jawaban yang sama dengan Garry.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ TAMAT ] Pria Cantik Itu Istriku. [Novel Life]
RomanceKisah Adelia bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis yang memiliki masa depan mengerikan karena harus dijodohkan dengan orang yang sangat dia cintai, tapi pihak lain tidak mencintainya dan membiarkannya mati di dalam kebaran. Adelia tidak ingin hal i...