13

274 52 3
                                    

Mereka pun menuju ruang keluarga

"Oh iya kata adek gua, lo sakit. Sakit apa lo?"tanya Farhan

"Serius dek lo sakit?"tanya Shandy

"Nggak kok bang."jawab Fiki, dengan iseng Arsya memukul lengan Fiki yang terluka

"Aww."ringis Fiki

"Tangan lo kenapa dek?"tanya Shandy

"Jadi gua kemarin mau nolongin Arsya kan, eh malah gw yang kena."jawab Fiki

"Emangnya lo nolongin adek gua apaan?"tanya Farhan

"Jadi tuh ada dahan mau jatuh kan, gua dorong Arsya eh malah tangan gua yang ketimpa."jawab Fiki

"Bagus bagus, ternyata lo beneran mau jagain adek gua."ucap Farhan

Malam harinya Arsya dan Fiki sedang mengobrol di Taman rumah Fiki.

"Gua cuma mau kasih tau aja, lo jangan GR. Selama ini gua baik ke lo bukan berarti gua respect ke lo."ucap Fiki

"Sorry ya gua nggak gila hormat."jawab Arsya

"Oh baguslah."Arsya sangat kesal dia pun mengajak abangnya untuk pulang

Keesokan Paginya

Arsya sudah berada di sekolah, Jihan pun datang menghampiri.

"Sya."panggil Jihan

"Iya kenapa Jih?"tanya Arsya

"Hari ini kan ada eskul, lo udah tau mau eskul apa?"tanya Jihan

"Hmm emangnya lo ikut eskul apa?"tanya Arsya

"Gua sama Michelle ikut eskul Cheerleaders."jawab Jihan

"Duh gua mah mana ada bakat ikut eskul begituan."ucap Arsya

"Ya terus lo mau ikut apa?"Arsya melihat ke arah lapangan basket

"Gua tau mau milih apa."ucap Arsya

"Apa?"

"Gua mau ikut eskul basket."Jihan sedikit terkejut dengan jawaban Arsya

"Serius lo mau ikutan eskul baket? Mayoritas cowok loh."ucap Jihan

"Nggak apa apa, pokoknya keputusan gua udah bulat."ucap Arsya

"Yaudah terserah lo aja deh."jawab Jihan

Dipercepat

Jam eskul pun dimulai, Arsya langsung menuju lapangan bersama dengan Jihan dan Michelle.

Fajri melihat Arsya, dia pun datang menghampirinya.

"Lo ngapain disini Sya?"tanya Fajri

"Gua mau ikutan eskul basket, masih bisa kan?"tanya Arsya

"Masih kok."Fiki datang menghampiri

"Eitss tidak semudah itu lo masuk kesini."ucap Fiki

"Lo harus mengikuti tes terlebih dahulu."sambung Fiki

"Yaelah Fik, udahlah biarin aja dia masuk. Nggak usah pake pake tes segala."ucap Fajri

"Enak aja lo kalau ngomong, dia itu harus kita tes dulu. Kalau ternyata cuma bisa nyusahin kita doang gimana."ucapan Fiki membuat Arsya emosi

"Silahkan tes gua, gua bakal buktiin kalau omongan lo itu salah besar."ucap Arsya sambil menatap tajam Fiki

Arsya pun mengikuti tes terlebih dahulu, Fiki dan Fajri menilainya.

COBA CINTAKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang