Cupkiss🖤

3.4K 360 74
                                    

Lama ya.....
Maafin 😟🙏
Tugas kuliah barusan banget selesai. Tugas kantor. Tugas ngurus rumah. Suami dan lain lain.
Yah walaupun aku tau alasan doang mah gak akan pernah bisa jadi pengecualian untuk itu. Gak sepadan.
Anyway, selama kesibukan kemarin-kemarin. Aku sempetin kok nulis draf sedikit sedikit. Jadi tinggal aku rangkai pas udah ada waktu luang.
Dahlah lanjut aja kali ya...

Eyy, Minal Aidzin Wal Faizin, Mohon maaf lahir dan batin semuanya. Ayo comment Emot tangan di sini. Jabat tangan virtual 😁🙏
.
.
.
.
.
.
.
.

Mangkuk kecil biru yang lebih terlihat seperti cup juga stik biru. Bubuk aroma lemon tumpah mengisi mangku khusus berwarna biru. Air dengan bahan dari mawar mulai bersatu dengan bubuk lemon.

"Lo sakit ?" Punggung tangan Bram menyentuh kening Alya.

"Apaan sih. Kenapa tiba-tiba bahas sakit coba" Alya menghindari sentuhan Bram.

"Lah itu Lo bikin bubur ? Lambung Lo Kambuh ?"

"Astaga, ini masker bukan bubur"

Tapi Bram gak percaya. Ia menggeser tubuh Alya jadi mendekat dengannya. Mudah sekali untuk Bram dengan tangan panjang nya(bukan maling) merentang merangkul pundak Alya dan menarik Membuat tubuh Alya mendekat. Sangat mudah untuk tubuh Alya yang menurut Bram kecil untuk nya.

"Sini. Liat gue!" Todong Bram. Meraih dagu Alya

"Nih baca" Alya justru menjauhkan wajahnya. Memberikan bungkus kosong di dada Bram.

LEMON
Memudarkan bekas jerawat,
Mencegah jerawat,
Mengatasi minta berlebihan pada wajah.
Mencerahkan wajah.

Ingredients :
Premium natural lemon powder, vitamin e, milk, organik rice, etc.

Cara pemakaian :
1. Campur 1 SDM/secukupnya bubuk masker dengan air mawar/Aloe Vera gel secukupnya.
2. Ratakan pada wajah dan leher. Diamkan hingga kering 15-20 menit. Kemudian bilas hingga bersih.

Kening Bram sampai bekerut keras sekali. Tatapan nya tajam dan fokus pada tulisan kecil di belakang bungkus masker. Seolah ia sedang memperhatikan dengan sangat seksama.

"Pake Bando dulu biar gak kena rambut"

Alya sudah bergerak memakai kan bando di kepala Bram. Sementara lelaki itu masih fokus membolak-balik bungkus masker. Mencium racikan masker di mangkuk kecil biru. Telunjuk Bram mencolek sedikit racikan itu untuk di rasakan di lidah nya.

Plak! (Yaelah. Preman main di geplak aja)

"Gak main masukin mulut aja dong Bram" Alya langsung menjauhkan maskernya.

Alya membuat Bram terlonjak karena memukul tangan Bram. Cukup bikin kaget bukan bikin sakit. Bram jadi kayak anak kecil kegep makan coklat.

"Kek anak kecil aja. Ngenalin barang kok pake di masukin mulut" dumel Alya sambil memasang bando di kepalanya juga.

Bram berdecak. Kesal karena Alya menegurnya persis seperti menegur bocah ingusan. Pokonya status preman nya Bram. Sangar dan ganas gak ada harga dirinya kalo lagi sama Alya.

"Ayok cuci muka dulu. Biar kotoran nya ilang. Tar baru pake masker" ajak Alya.

"Minta maap dulu Lo" sungut Bram.

"Elah. Ribet amat. Iya udah, maafin"

"Sebutin salah Lo apa"

"Ck. Bram apaan sih" Alya merengek menghentak kaki.

si BramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang