MAMA (•‿•)🖤

4.3K 448 27
                                    

Bugh.

balok besar hampir mengenai kepala Alya kalau saja Bram tidak dengan sigap menghalau nya.

"Sana pergi. Sialan!" Erangan tertahan dari Bram. Merasakan ngilu karena benda tumpul yang seenaknya mendarat di pundaknya.

sambil memperhatikan Gusti yang masih berusaha bangkit memulihkan keadaan. Difikiran Bram saat ini. Bagaimana caranya gadis itu harus segera pergi sebelum Gusti kembali stabil.

Bram bukan tipe yang suka bawa orang lain di masalah pribadi nya. Apalagi ini khusus permasalahan WILD. Juga seseorang di hadapan nya adalah perempuan. Gila kalau Bram sampai membiarkan gadis itu celaka.

Lagi pula, cuih... Bram bukan tipe yang dengan suka rela sesuatu menyentuh nya. Apalagi sampai balok yang lumayan besar itu menghantam.

Ingatkan cewek itu ya. Ini penting.

Terluka demi orang lain. That's not Bram!

"Shit"

Terdengar sudah suara umpatan dari Gusti. Dan sampai itu terjadi gadis di hadapannya masih diam menunduk. Bukannya pergi, Akhirnya Bram menarik gadis itu ke dalam dekapan nya menggunakan tangan kiri. Sementara tangan kanan dan kedua kaki nya di gunakan untuk melawan Gusti.

Mau gak mau yah cuma ini cara satu-satu nya. Dari pada ngebiarin itu cewek ada di tengah Medan perang. Bukannya pulang Hura Hura sebagai pemenang malah merasa bersalah terpojok di ruang tunggu rumah sakit.

Gusti tersenyum miring. Melihat pemandangan di hadapannya. Adegan romantis di tengah pertemuan. Uh drama sekali batinnya.

Beda dengan Gusti. Justru Bram menatap Gusti dengan santai. Ciri khas Bram. Tenang saat di Medan perang tapi selalu bermata tajam kalau di luar Medan.

Satu kepalan tangan Gusti hampir mengenai wajah Bram. Tapi dengan gesit Bram bisa menghalau. Satu lagi Gusti arahkan ke sisi wajah Bram lainnya namun juga kalah dengan tangkisan Bram. Begitu seterusnya untuk bagian tubuh Bram lainnya. Sampai Gusti tersulut emosi.

"Bangsat!"

"Belajar berantem yang bener kalo mau lawan gue" senyum sinis kini tercetak di wajah Bram.

Amarah Gusti semakin tersulut dengan ucapan pongah Bram. Salah satu alasan yang membuat Gusti ingin sekali menumbangkan makhluk bernama Bram. Karena kesombongan yang dimilikinya.

"ANJING LO! BAJINGAN!!"

Oke seperti nya Bram sudah berhasil menyulut emosi Gusti sampai di titik akhir. Buktinya lelaki itu sudah terlihat sangat geram sekali. Bagian terseru nya adalah Gusti mengeluarkan kerambit miliknya.

"Manusia gak guna! Mati Lo sekarang" Geram sekali Gusti sampai berbicara dengan urat leher menegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Manusia gak guna! Mati Lo sekarang" Geram sekali Gusti sampai berbicara dengan urat leher menegang.

"Gue hancurin badan Lo sama tu cewek sekalian!" Lanjutnya

si BramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang