Sendal Jepit🖤

16.3K 747 43
                                    

Selamat datang di cerita ketiga ku,
Siapa berpetualang bersama ?
Siap untuk menghidupkan karakter baru di kepala kalian ?
Siap terjun menjadi bagian dari ceritaku ?
Let's go.........
.
.
.
.
.

.
.
.

.
.
.

Motor sport keluaran terbaru dengan design yang jelas bukan murahan. Telah di peluk oleh si jago merah. semua berlari mengindari jika ada ledakan. tapi ada beberapa orang yang berlari dengan wajah sedih. bagaimana tidak sedih kalau yang di bakar adalah motor terbaru dan kesayangan pula.

Dari kubu lain, senyum smirk tercetak di wajah tampan seorang pria. Aroma kekalahan dari Musuh sungguh memabukkan sampai bikin ketagihan. apalagi melihat musuhnya berlari dengan sempoyongan karena habis di babat olehnya dan anak buahnya.

Disini. jalanan sudah kotor dan bau amis dengan darah segar dan berceceran keman-mana. berantakan dengan beberapa sepatu yang gak tau punya siapa. kalau kalian masih sulit membayangkan. coba searching di google gimana kondisi jalanan saat mahasiswa demo. dan disini sepeti itu adanya.

"Anjing Lo Bram!! Tunggu pembalasan gue" lelaki dengan kaos hitam yang sudah basah karena darah dan keringat yang bercampur. Dia berteriak dengan sangat lantang sampai urat lehernya hampir keluar. leher wajah dan matanya merah karena emosi yang terlalu.

"Bacot. bangsat!" si Bram yang namanya di sebut. mengarahkan jari tengahnya dengan senyum kemenangan.

dan BOM! tak lama motor yang terbakar dengan bensin yang masih ada di dalam tangki nya dan entah ada apa lagi motor itu sampai akhirnya terdengar ledakan.

Bram berbalik, meninggalkan TKP dengan diikuti oleh ratusan bahkan hampir ribuan anak buahnya. sungguh gambaran Bastard yang sesungguhnya. betapa ia bahagia mencium aroma amis dari darah para musuh. mungkin memang tidak harus membuat mereka mati saat itu juga, asal bisa membuat bagian tubuh mereka terluka atau terpotong adalah puncak kepuasan Bram.

Mereka para anggota geng WILD menghampiri motor masing-masing.

"Gusti bawa anggota Dark 400 anak buah yang kritis sekitar 300 lebih"

"Wild ?"

"total anggota kita 735. yang luka hampir semua tapi gak ada yang parah atau sampai kritis. semuanya cuma laper. katanya" Salah satu Anggota WILD memberikan laporan hasil dari pertempuran barusan.

Bram mendengus menarik sudut bibir kanannya. tersenyum smirk ala Bram.

"Suruh langsung makan. sekalian servis motor mereka. Bawa" Bram menyerahkan Kartu ATM nya.

yang menyerahkan kartu terlalu santai sementara yang menerima kelewat kaget. masalahnya yang dikasih ini kartu ATM loh bukan credit card gitu.

"Tapi Bram. ini kartu ATM. lo suruh gue gesek duit cash lo ?" tanya nya cengok.

Bram memakai helm full face nya. Bagi Bram duit cash atau kartu kredit sama aja. Sama sama ngabisin uang ini.

"Duit Bram kaga abis ngasih makan kite doang" Kata Rama menatap santai pada anak buah yang lain.

"Gue tambah beli helm baru ya Bram" Dido mengacung kan telunjuk seolah sedang adu jawaban di depan guru.

"Gak tau diri" sungut Dyo.

"Yee yang punya duit kaga ribet. Lo yang ribet!" Cibir Dido.

"Kemana Lo Bram" Abdi melihat Bram naik ke atas motor dengan helm full face yang ia gantungkan di lengan kiri.

"Posesif" Dengus Bram.

"Anjing! Jabatan yang di tinggiin, jangan pede Lo di besarin" kesal Abdi.

si BramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang