Obat Pusing🖤

1.7K 204 48
                                    

"Ck. Jangan liatin gue kayak gitu!" decak Bram.

Bram bisa kalah kalo sedetik lagi aja Alya masih ngeliatin kayak gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bram bisa kalah kalo sedetik lagi aja Alya masih ngeliatin kayak gitu. Pertahanan yang tiap kali dia bangun sedemikian rupa suka langsung ambruk cuma gara-gara tingkah Alya.

"Lo ijin, enak bener. Nah gue sekolah" keluh Alya.

"Lo lupa kemaren lo udah ijin. Hah?!"

Bibir Alya cemberut. Menunduk memainkan jari jemari Bram. Alya persis kayak anak SD yang belum siap di tinggal sendirian masuk ke kelas sama orang tuanya. Dari tadi gak lepas megangin tangan Bram, banyak banget alasan biar bisa ikutan ijin bareng Bram ke rumah sakit.

"Itu kan nyokap gue. Masa lo yang ijin terus jaga kesana"

"Haiiss,,, mulai lagi dah. Pusing bener pala gue"

Ini sudah yang kesekian kali Alya mengeluhkan hal-hal tidak penting. Sudah perjanjian dari awal kalau mereka berdua akan berjaga di rumah sakit. Menemani setiap terapi yang Mama Vira jalankan full seharian dengan syarat bergantian. Jadi gak ada tuh salah satu pihak yang ijin sampai seminggu penuh kaya ajaran Rama yang di percaya sama Alya gitu aja.

"Katanya Lo mau ketemu Jaenab. Mau memastikan sesuatu kata Lo. Yaudah hari ini mumpung dia udah keluar juga dari rumah sakit. Gih sana samperin"

"Shyla! Jaenab anak mana lagi sih" kesal Shyla eh Alya maksudnya. Jadi salah juga kan ah!

FYI, waktu Shyla izin sakit tapi tetep sempatin datang ke sekolah karena dapat kabar kalau Alya masuk ruang kepala sekolah bareng Yoga. Shyla langsung putar balik yang awalnya harus ke rumah sakit jadi ke sekolah.

Yah karena sampai sekarang memang tidak ada bukti pasti kalau Shyla sejahat dugaan Kiara dan Bram. Semua bukti yang awalnya dituduhkan untuk Shyla malah salah besar dan justru ada beberapa nama yang masuk dalam setiap kecurigaan mereka. Bukan Shyla.

Salah satu contohnya, Mereka menemukan fakta bahwa Shyla memang sedang ada urusan setiap kali Alya kena musibah. Mulai dari Dilan, Aksi labrak melabrak, Foto-foto buatan Yoga, dan banyak kejadian aneh lagi. Semuanya mengarah pada orang-orang pada beberapa Nama yang hampir seratus persen bukan Shyla.

Itulah kenapa Bram mengijinkan Alya untuk berbicara langsung pada Shyla kali ini. Sembari Bram memastikan yang lainnya juga. Lelaki itu harus memastikan semua hal dari semua sisi yang ia jaga tetap aman.

"Semenjak kenal Lo, gue suka ngerasa sendiri tau kalo gak ada Lo di sekolah" kata Alya dengan cemberut.

Tuhkan apa kata Bram, begini aja dia bisa runtuh. Jadi bingung nih harus gimana, Bram mengacak-acak rambutnya karena gak tau lagi harus gimana.

"Sayaaang, hey,, hey" Bram meraih dagu Alya agara mendongak menatap matanya.

"Mau peluk?" tawar Bram.

Alya terdiam sejenak menatap kanan kiri. Mereka lagi ada di halaman sekolah. Lalu lalang para siswa dari tadi begitu ramai tidak ada cela untuk mereka bisa berpelukan.

si BramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang