- Author's POV -
Malam menjelang, terlihat Isabella sedang melepas gambar didinding, lalu mendekapnya. [Name] yang sedang berjalan-jalan sekitar lorong itu agak kaget melihat Isabella.
"[Name]?" panggil Isabella.
"Iya.. Mama?" sahut [Name] sedikit gugup.
"Apa kamu tidak apa-apa? Kamu jarang bicara hari ini, apa kamu sakit?" tanya Isabella dengan nada khawatir khas ibu.
"Tidak, aku baik-baik saja," jawab [Name] seraya tersenyum tipis. Pikirannya masih kalut dengan mencari cara kembali kedunia aslinya.
"Kamu yakin?" tanya Isabella lagi.
"Iya Mama. Aku sepertinya agak sedih karena Conny pergi hari ini," jawab [Name] meyakinkan.
"Baiklah kalau begitu." Isabella mengelus kepala bersurai [haircolour] panjang milik [Name] dan tersenyum.
"Aku ingin bertemu Conny Mama. Sampai nanti,"
[Name] membalikkan punggungnya dan berlalu. Sementara Isabella menatap punggung si gadis dengan tatapan sengit.
🔮🔮🔮
"Conny."
"[Name]!"
[Name] tersenyum melihat Conny yang ceria dan polos. Meski hatinya agak sakit karena tau gadis kecil ini akan berakhir diperut iblis.
"Topimu miring,"
[Name] menyamai tinggi Conny dan melepas topinya. Lalu merapikan rambut Conny sedikit dan memasang kembali topi. [Name] tersenyum kepada Conny dan menepuk pundaknya.
"Aku harap setelah dikirim kamu bahagia disana."
"Tentu saja! [Name] juga senang-senang disini ya, sama yang lainnya!"
[Name] memeluk Conny erat.
"Huhu, anak polos gini kasian banget, percaya-percaya aja lagi, dibilang mau di'adopsi':*)" ringis [Name] dalam batin.
Conny balas memeluk.
"Conny, ayo."
🔮🔮🔮
"Aku ini lambat, tidak sepintar yang lainnya. Tapi setelah aku pergi, aku akan berusaha keras." kata Conny memeluk Little Bunnynya.
"Aku punya kelinci kecil ini, jadi aku akan baik-baik saja," lanjutnya.
Raut wajah Conny tiba-tiba berubah.
"Aku tidak mau pergi! Aku ingin disini saja!" isak Conny. Air mata berlinang dari pelupuk mata gadis manis itu.
"Conny.."
[Name] menghela napas pasrah.
Lalu setelahnya, Conny dan Isabella keluar.
"Lagu apa itu, Mama?"
Isabella melanjutkan senandungnya dengan senyum.
🔮🔮🔮
Emma pergi keruang makan. Disana ada [Name] yang duduk dikursi. Diatas meja terlihat boneka kelinci yang lengannya sedang dimainkan oleh [Name]. Sementara didalam benak [Name] terdapat 1001 cara untuk mencoba kembali kedunianya.
"[Name]? Kenapa kamu-"
"Conny! Kelinci kecilnya!" pekik Emma kaget.
"Iya, sepertinya tertinggal." kata [Name].
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) 𝘓𝘦𝘴𝘴 𝘛𝘩𝘢𝘯 𝘕𝘰𝘵𝘩𝘪𝘯𝘨 | TPN [Reader Insert] -
Fiksi PenggemarTerombang-ambing disebuah tempat gelap tanpa ujung dan tidak mengenal waktu adalah hal yang tak menyenangkan. Apalagi setelahnya seorang perempuan berambut ungu gelap dan bernetra sewarna rasberi matang datang memberitahu bahwa kau telah mati dan ak...