27. Congratulation, Istri!

2K 143 3
                                    

Satu minggu telah menjadi seorang istri adalah kebahagian yang luar biasa di hidup seorang Ania. Kini, setiap pagi akan ada sepasang mata dan senyuman yang menyambutnya, serta perlakuan manis yang selama ini tak pernah ia dapatkan.

Selama satu minggu itu pula Ania dan Andra belum tinggal di rumah dinas, mereka masih berada dikediaman keluarga Ania. Semua itu ada alasannya, salah satunya mengenai menunggu acara wisuda Ania terlebih dahulu.

Sekarang, hari wisuda itu telah tiba. Ania menyambutnya dengan suka cita, karena skripsi yang ia buat dapat menjalani sidang dengan lancar, sehingga tanggal wisuda Ania telah ditentukan. Hari ini lah, wisuda yang ditunggu itu akan dilaksanakan.

Ania memandang bangga pada jubah wisuda, toga, dan sepasang kebaya yang tergeletak di ranjang. Ia sangat tak sabar memakainya.

"Kamu belum siap-siap, Sayang?" Tiba-tiba sepasang tangan melingkar di pinggang Ania. Seketika pula pipi Ania bersemu merah.

"Ini mau siap-siap, kok. Kamu bakal datang ke wisudaku enggak, Mas?" tanya Ania sembari menyenderkan kepalanya ke dada bidang sang suami.

Namun, pertanyaan itu membuat pria bernama Andra tak menyahut. Ania mengernyitkan dahi sembari membalikan badannya, hingga kini ia bisa melihat wajah Andra dengan jelas.

"Kenapa? Gak bisa, ya? Ada tugas?" tebak Ania. Andra pun mengangguk pelan, lalu senyuman terbit dari bibir Ania. "Enggak apa-apa. Acara ini cuma formalitas saja, kamu bisa ngasih ucapan ataupun hadiah setelah pulang tugas."

"Memang, kamu mau hadiah apa dariku?" tanya Andra yang kini tersenyum lega.

Ania perlahan melepas ke dua tangan Andra yang melingkar di pinggangnya, lalu meraih baju kebaya yang akan dikenakan. "Gimana kalau nanti malam jalan-jalan sambil jelajah kuliner di alun-alun Malang?"

Sebelah alis Andra terangkat, "Hanya itu saja?"

"Iya. Karena yang kubutuhkan cuma waktumu saja," ungkap Ania yang membuat Andra tersenyum manis.

"Siap, laksanakan Ibu Komandan!"

Ania tertawa geli dengan panggilan baru yang Andra berikan. Alhasil saking gemasnya, ia tanpa malu-malu mencubit pelan sebelah pipi Andra, dan lalu melenggang ke kamar mandi untuk berganti pakaian.

🍓🍓🍓

"Ania Asyahla Hanum, peraih cumlaude dengan IPK 3,50. Sarjana ekonomi, prodi pendidikan bisnis dan manajemen."

Suara riuh tepuk tangan menggema di gedung yang diisi banyaknya mahasiswa dan mahasiswi semua fakultas. Ania dengan bangga dan terharu berjalan ke arah dosen untuk diberikan penghargaan dan pemindahan tali toga sebagai tanda bahwa ia telah mengusaikan kuliahnya.

Sebuah pencapaian luar biasa bagi Ania, setelah berhasil merintis sebuah bisnis, kini ia pula berhasil menjadi sarjana dan bisa mengamalkan ilmunya. Semua lagi-lagi tak lepas dari sebuah proses dan doa. Ania rasa impiannya sejak remaja telah cukup, ia sudah menjadi CEO, sarjana, membahagiakan orang tua dan menjadi seorang istri. Patut disyukuri bila bisa meraih keempatnya.

Setelah acara formal di dalam gedung hotel telah usai, Ania segera menemui kedua orang tuanya dan kedua mertuanya yang ikut mengantar Ania ke mari. Gadis itu mendapatkan pelukan erat dari keempat orang yang luar biasa itu. Pada saat tangisan Ratih pecah, Ania pun ikut menangis haru.

Banyak hadiah dari mereka yang Ania terima, kebanyakan buket bunga. Sampai susah Ania memegangnya. Menit kemudian, Ania melakukan sesi foto bersama keempatnya dengan meminta bantuan salah satu mahasiswa.

"Ann, lihat ke belakangmu," titah Aminah setelah sesi foto usai, yang membuat Ania kebingungan.

Gadis itu membalikan badannya, dan seketika senyumannya melebar. Sosok yang Ania harapkan untuk datang di hari spesial ini telah ada di hadapannya, dengan seragam kerja lengkap. Dia Andra.

Komandan, Ndra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang