Pernikahan mereka bukan atas dasar cinta.
Dirga menginginkan seorang anak untuk mendapatkan harta orang tuanya, sedangkan Kiara membutuhkan uang untuk biaya pengobatan adik laki-lakinya. Begitulah pernikahan mereka terjadi.
"saya butuh seorang anak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . . . . .
Sesuai rencana, mereka akan menghabiskan hari Sabtu yang cerah ini dengan jalan-jalan.
Meskipun belum tau kemana tujuan mereka akan pergi nanti, Kiara tetap merasa excited. Dia bahkan sudah bersiap sejak pagi buta, disaat Dirga masih asik mengarungi lautan mimpi dibalik selimut tebalnya yang hangat dan nyaman.
"Memangnya kamu udah ada rencana kita mau kemana?" tanya Dirga.
Sekarang mereka sedang ada di meja makan, menikmati nasi goreng seafood buatan Kiara sebagai menu sarapan.
Kiara menggeleng dengan mulut yang penuh dengan sesuap nasi goreng buatan tangannya sendiri.
"Nggak tau, aku nggak pernah jalan-jalan di sekitar sini sebelumnya" jawab Kiara setelah berhasil mengunyah dan menelan makanan di mulutnya.
Tentu saja Kiara tidak pernah jalan-jalan sebelumnya, sebelum menikah dengan Dirga, dia kan sibuk bekerja dan mengurus Dean.
Sebenarnya pernah sih, tapi itu saat kedua orang tuanya masih ada, ketika Kiara masih kecil. Tentu saja kejadiannya sudah sangat lama, Kiara sudah tidak ingat lagi bagaimana detail kejadiannya, juga perasaan menghangat di dalam hatinya saat itu.
"Ke pantai bisa nggak sih? Kayaknya seru kalau ke pantai terus main air"
Tiba-tiba saja ide untuk main pasir di pinggir pantai dengan gangguan ombak kecil terlintas di kepalanya.
"Kamu mau ke pantai?" bukannya langsung menjawab, Dirga malah balik bertanya.
"Iya. Dulu waktu orang tuaku masih ada, kita sering ke pantai pas musim liburan"
Wanita itu tersenyum tipis, mengingat kenangan indah masa kecilnya dulu. Saat itu usia Kiara masih sepuluh tahun, dia sangat menikmati liburan bersama keluarganya. Membuat istana pasir, menceburkan kakinya di air, dan berlarian di pinggir pantai bersama Dean yang saat itu masih balita.
Dirga mengangguk, "kalau begitu hari ini kita pergi pantai"
"Beneran?!"
"Iya"
"Makasiii Dirgaaa" Kiara memekik senang.
Kini wajah cantiknya dihiasi senyum cerah yang menawan, membuat Dirga yang melihatnya juga ikut tersenyum.
