14- Still Not Yet

43.8K 2.3K 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dua bulan sudah berlalu sejak pesta pernikahan megah Dirga dan Kiara berlangsung. Sepasang suami istri itu tampak menikmati hubungan diantara keduanya.

Tlak

Dirga meletakkan sepiring potongan buah segar diatas meja. Kemudian laki-laki itu mendudukkan dirinya disebelah Kiara yang tengah menikmati tayangan sore di ruang keluarga.

Krauk krauk

Mendengar suara kunyahan keripik kentang dari mulut Kiara membuat Dirga mendecak.

"Jangan makan itu, ganti camilan kamu sama ini" katanya sambil menyodorkan piring buah yang dibawanya tadi.

Kiara menurut, meletakkan toples keripik kentang di pangkuannya dan beralih pada piring buah di tangan suaminya.

Gadis itu tidak ingin mencari masalah dengan Dirga, jadi menuruti perintah laki-laki itu adalah pilihan yang terbaik untuknya.

Kiara menyuap potongan apel ke dalam mulutnya satu persatu. Menikmati rasa manis dan segar dari buah yang berkulit merah itu.

Dulu, sebelum ia menikah dengan Dirga, Kiara bahkan harus menunggu gajinya terkumpul sebelum membeli apel. Kalaupun uangnya sudah terkumpul, ia harus berpikir ulang untuk membelinya, tapi sekarang ia bahkan menikmati buah ini sebanyak tiga kali dalam sehari.

Hari ini ia sudah dua kali makan apel, di pagi hari ketika sarapan, dan sore ini. Kiara yakin ia akan mendapat piring apel ketiganya malam nanti.

Kini gadis itu sudah tidak canggung lagi pada Dirga, mengingat laki-laki itu bersikap sangat baik dan perhatian padanya. Dirga juga membuatnya merasa nyaman dalam hubungan mereka yang baru berjalan dua bulan lamanya.

Selama dua bulan ini Dirga benar-benar menjaganya dengan sangat baik, laki-laki itu sangat memperhatikan pola makannya, memberinya buah-buahan dan sayur setiap hari, juga segelas susu tiap malam.

Kiara yakin berat badannya akan naik drastis selama menjadi istri laki-laki tampan itu.

Ah ya, laki-laki itu juga berubah menjadi lebih hangat sekarang. Meskipun wajah tampannya masih tetap datar seperti dulu, cara bicara Dirga sudah jauh lebih hangat. Meskipun laki-laki berusia dua puluh tujuh tahun itu masih menggunakan panggilan 'saya-kamu' seperti awal mereka bertemu dulu.

"Jangan maksa untuk bantu Bi Susi beres-beres rumah lagi, masih ada orang lain selain Bi Susi di rumah ini" kata Dirga tiba-tiba.

"Hmmm, maaf"

Kiara terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah sebelumnya, tapi disini Dirga selalu melarangnya. Sepertinya laki-laki itu tau kalau ia memaksa Bi Susi untuk mengerjakan pekerjaan rumah.   

 I WANT A BABY √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang