9- The Day

30.9K 2.3K 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari yang dinantikan keluarga Aryasatya akhirnya datang juga. Hari dimana putra sulung mereka- Dirga, akan segera menikah dan melepas masa lajangnya.

Seluruh keluarga besar Aryasatya sudah berjajar rapi di salah satu ballroom hotel bintang lima yang dijadikan tempat resepsi pernikahan Dirga.

Menatap penuh haru sepasang suami istri yang telah resmi mengucap janji suci beberapa jam yang lalu.

Di depan sana Dirga dan Kiara berdiri berdampingan, menyambut para tamu yang datang dengan senyuman manis.

Ahhh, tidak. Senyuman manis itu hanya tersungging di bibir Kiara, sedangkan Dirga masih seperti biasanya dengan wajah datar dan senyum tipis yang sangat seadanya.

Dean, satu-satunya keluarga yang berasal dari pihak Kiara berdiri di barisan keluarga. Remaja itu memisahkan diri dari keluarga Aryasatya, merasa tidak enak jika harus bergabung dengan mereka. Padahal Agung dan Sharena sudah memaksanya untuk bergabung.

Tapi tenang saja, remaja itu tidak sendirian. Sejak acara dimulai tadi, sosok cantik Natasya tidak melepaskan Dean barang sedetik pun.

Remaja itu terus menempeli Dean hingga membuat pemuda itu merasa sedikit risih, tapi terlalu sungkan untuk terus terang.

"Kak Dean! Kak Dean"

Dean menghela nafas. Dengan senyum yang ia buat semanis mungkin, remaja itu menoleh pada si mungil Natasya yang berdiri di sebelahnya.

"Ya???"

"Mau puding gak? Aku ambilin ya?" Tawar gadis itu dengan semangat.

"Gak perlu Nat, Kak Dean masih kenyang" tolaknya halus.

Senyum Natasya luntur secara perlahan, "o-okay, tapi kalau nanti mau sesuatu bilang ya? Biar Natasya ambilin"

Dean mengangguk, membuat senyum Natasya kembali terbit.

Meninggalkan Natasya yang terus menempeli Dean. Di barisan keluarga Aryasatya, Agung dan Sharena berdiri berdampingan. Tangan mulus Sharena bertengger manis pada lengan berotot sang suami.

"Lihat deh Pa, Kiara cantik ya? Kelihatannya juga perempuan baik-baik. Mama seneng deh" Sharena berucap manja pada suaminya.

"Iya, Kiara cantik. Papa jadi ingat Mama jaman masih muda dulu" kata Agung menggoda istrinya. Kemudian laki-laki itu di hadiahi cubitan pedas di pinggang oleh sang istri.

"Dirga beruntung punya istri seperti Kiara"

Agung menatap haru pada putra sulungnya yang sekarang sudah menjadi kepala keluarga. Apalagi laki-laki paruh baya itu tau bahwa Dirga sudah berjanji untuk menjadi wali bagi Dean, adik Kiara. Dia sungguh tidak menyangka putranya yang pelit senyum itu sungguh bertanggung jawab. Agung sungguh bangga memiliki Dirga sebagai putra sulungnya.

 I WANT A BABY √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang