Pernikahan mereka bukan atas dasar cinta.
Dirga menginginkan seorang anak untuk mendapatkan harta orang tuanya, sedangkan Kiara membutuhkan uang untuk biaya pengobatan adik laki-lakinya. Begitulah pernikahan mereka terjadi.
"saya butuh seorang anak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . . . . .
Pagi hari di hari kedua mereka berada di Bali, mereka gunakan untuk tidur lebih lama dan sedikit bersantai.
Kiara masih kelelahan karena aktivitas mereka semalam, Dirga jadi tidak tega untuk membangunkan istrinya itu. Padahal dia sudah memiliki rencana untuk menghabiskan hari kedua ini dengan bermain di pantai, berfoto ria, dan mencari oleh-oleh.
Pukul sepuluh pagi menjelang siang, Kiara baru membuka matanya. Wanita itu segera bergegas untuk mandi setelah melihat Dirga sudah bersiap dengan pakaian kasualnya.
Setengah jam kemudian mereka sudah keluar dari hotel setelah menikmati sepiring sandwich sederhana buatan Dirga sebagai sarapan.
Agenda pertama mereka hari ini adalah pergi ke pantai Kuta untuk bersantai sambil minum air kelapa dan mengambil beberapa foto untuk dipamerkan pada yang lainnya.
Laki-laki itu memberikan arahan untuk sang istri. Kiara menurut, melangkah mendekati bibir pantai dan mulai berpose sesuai arahan Dirga.
Dirga tersenyum puas melihat hasil jepretannya, Kiara terlihat cantik disana.
"Udah?" Kiara mendekat, ikut melongok pada hp ditangan Dirga.
"Wahhh, bagus juga hasil fotonya" wanita itu tersenyum lebar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayo sekarang gantian, biar aku fotoin kamu. Sana, kakinya masukin ke air" giliran Kiara yang memberikan instruksi.
Mereka mengambil cukup banyak foto, tidak hanya sendiri-sendiri, sepasang suami istri itu juga mengambil banyak foto bersama, ada beberapa foto selfie dan sisanya adalah hasil jepretan salah satu pengunjung pantai yang mereka mintai tolong untuk memotret.
