35- Setelah Kehilangan

34.3K 2.1K 162
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Hampir dua bulan sudah berlalu sejak peristiwa menyedihkan yang terjadi dalam keluarga kecil mereka. Hingga kini baik Dirga maupun Kiara sama-sama menutup diri satu sama lain.

Mereka memang masih hidup dibawah atap yang sama, juga dibawah selimut yang sama. Tapi seolah-olah tidak melihat kehadiran satu sama lain.

Tidak satu kalimat pun terucap dari mulut keduanya sejak ungkapan kekecewaan Dirga dirumah sakit waktu itu. Hingga Kiara sudah pulih sepenuhnya, mereka masih di dalam diamnya masing-masing.

Seluruh keluarga mereka sudah mengetahui kabar menyedihkan ini. Bahkan Dean yang berada di Seattle pun sudah mendengar kabar tentang gugurnya sang calon keponakan.

Sejak mendengar kabar tersebut, Dean lah yang menjadi satu-satunya pendukung untuk Kiara. Pemuda itu sering menghubungi sang kakak, meskipun hanya sekedar untuk menanyakan kabar Kiara.

Dean tau kondisi mental kakaknya mungkin tidak cukup baik setelah kehilangan calon buah hatinya, jadi yang bisa dia lakukan hanya memberikan dukungannya lewat telepon. Karena sungguh, meskipun keinginannya untuk datang dan memeluk kakaknya secara langsung sangatlah besar, dia tidak bisa melakukannya.

Tiket pesawat dari Seattle ke Indonesia cukup mahal, dan dia memang tidak memiliki waktu untuk pulang karena jadwal kuliahnya.

Sharena dan Agung sering mengunjungi Kiara dan Dirga, sekedar mengantarkan makanan buatan Sharena dan sedikit berbincang.

Natasya, si bungsu. Remaja itu juga sering ikut berkunjung, membantu Sharena untuk menghibur Kiara agar tidak terus menerus dalam dalam kondisi terpuruk.

Kalau Jeff, laki-laki itu juga datang beberapa kali. Alasannya bermacam-macam, mulai dari menjenguk Kiara dengan sekeranjang buah, mengantarkan makan siang buatan Sharena, sampai mengantarkan dokumen penting milik Dirga yang tertinggal di kantor.

Untuk alasan yang terkahir, sebenarnya itu bukan sepenuhnya tugas Jeff. Tapi laki-laki muda itu selalu menawarkan diri jika ada pekerjaan yang berhubungan dengan Dirga di luar kantor. Entah apa alasannya.

Seperti pagi ini. Harusnya Jeff ada di kantor, membantu Matteo bernegosiasi dengan seorang klien yang cukup menyebalkan karena berulang kali melayangkan protes kepada perusahaan Dirga untuk hal-hal kecil yang sebenarnya cukup sepele. Tapi laki-laki itu malah pergi ke rumah Dirga dengan setumpuk berkas yang akan dia serahkan pada Dirga dan meninggalkan Matteo sendirian bersama para klien cerewet yang sudah berulang kali ia maki-maki di dalam hati.

 I WANT A BABY √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang