52- Sebuah Peringatan

20.2K 1.8K 355
                                    

2000 word+ ayo vote dulu baru baca, biar aku makin semangat buat lanjutin cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2000 word+ ayo vote dulu baru baca, biar aku makin semangat buat lanjutin cerita ini
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


"Kiara kamu tunggu disini sebentar sama Chandra, ya? Saya mau kesana dulu. Cuma sebentar kok" katanya, sambil memegang bahu mungil Kiara.

"Tapi, Dir-" ucapan Kiara terpotong.

Laki-laki itu berganti pada sosok Chandra.

"Titip Kiara sebentar, gue nggak lama kok" Begitu saja, Dirga pergi dengan terburu-buru. Meninggalkan istrinya berdua bersama Chandra, bahkan sebelum temannya itu sempat menyela.

***

Dirga melewati para tamu undangan yang datang, menghampiri Retta yang duduk jauh dari keramaian. Wanita itu sendirian, tanpa seorang pun menemani.

Sebelum membawa langkahnya semakin mendekat, Dirga menoleh ke belakang, memastikan Kiara masih bersama Chandra.

Begitu pandangannya menangkap sosok Kiara sedang mengobrol dengan Chandra, Dirga mendesah lega. Setidaknya dia bisa sedikit lebih tenang untuk mendekati Retta sekarang. Tidak ada yang perlu dia khawatirkan karena Kiara bersama dengan orang yang ia percaya.

Dirga berjalan mendekat, tanpa permisi duduk di bangku kosong yang ada di samping Retta.

Retta terkejut begitu mendapati mantan kekasihnya tiba-tiba datang menghampiri.

"Loh? Dirga? Kamu kok disini?"

"Mempelai pria-nya, dia temenku"

"Pak Bima Sayandara? Dia temen kamu?" Dirga mengangguk.

"Wahhh, kebetulan banget"

Kini yang ada di pikiran Retta, semua kejadian yang penuh kebetulan ini seperti sebuah scene di novel fiksi atau drama romansa. Dimana sepasang mantan kekasih kembali di pertemukan tanpa sengaja di sebuah acara pernikahan.

Biasanya jika ada alur seperti ini di sebuah kisah, keduanya akan berakhir menjadi pasangan di dalam acara. Tapi sayang sekali hari ini dia datang bersama atasannya, Kairav, artinya tidak ada lagi harapan mereka menjadi pasangan dadakan dalam acara ini.

"Kamu sendirian?" Dirga menggeleng.

"Oh? Terus datang sama siapa kamu?"

"Keluarga. Mama, Papa, Jeff, Nana, mereka semua juga di undang" Retta mengangguk.

Wanita itu mengedarkan pandangan, mencari keberadaan keluarga Dirga. Tapi sayang sekali, banyaknya tamu undangan yang hadir membuat Retta kesulitan.

 I WANT A BABY √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang