Bab. 1

22.2K 1K 31
                                    

Assalamu'alaikum

JANGAN DIBACA SAAT JAM SHOLAT!

⭐💬

⚠️ Vote di awal cerita supaya tidak lupa‼️

# Bab. 1

Reva memandang jengah dua wanita di depannya yang menatap dirinya dengan tatapan memohon. Ini saat yang paling tidak ia sukai, waktunya untuk ke kantin menjadi terhambat karena ulah dua wanita berhijab.

"Ayo, Rev, sebelum ikamah," ucap salah satu di antara mereka yang memakai hijab lebar, dia Lathifa atau sering dipanggil Ifa. Sementara yang di sampingnya bernama Yuna.

"Gue mau ke kantin," jawab Reva hendak kembali melangkah, tetapi terhenti karena suara berat dari ujung koridor.

"Gak takut sama api neraka?"

Reva menoleh menatap lelaki jangkung yang baru saja mengeluarkan suara. "Ini sekolah negeri, bukan sekolah yang mengedepankan ilmu agama. Lagi pula guru gak larang gue ke kantin, repot banget," ujar Reva menantang Arka.

Yang diajak bicara mengalihkan pandangannya dari Reva. "Tapi agama lo Islam, kan?"

"Pasti tahu kewajiban seorang muslim, kan?" tanya Arka tanpa menatap langsung ke arah Reva.

Reva mengangguk. "Tahu dan gue gak munafik kayak lo, yang sering bergaul sama preman, tawuran di area sekolah. Lo pikir, kelakuan lo itu hebat?"

"Rajin sholat iya, rajin cari masalah juga iya," pungkas Reva berlalu dari depan kelasnya, kelas 11 Ipa-2.

Arka memicingkan matanya kesal, jika saja Reva bukan gadis, ingin sekali ia menonjok mukanya yang angkuh itu. "Udah, lo berdua langsung ke mushola aja!" perintah Arka pada Ifa dan Yuna yang tadi mengajak Reva sholat Zuhur.

"Iya," jawab keduanya kompak kemudian pergi meninggalkan Arka sendiri di koridor kelas 11 lantai dua.

Ketika Arka ingin menuju mushola, kedatangan dua sahabatnya membuat jalannya terhalangi. "Ngapain ke sini? Bukannya sholat," selidik Arka.

Dua pria itu menarik dua sudut bibirnya dengan lebar. "Nyusulin lo lah, itu udah siap semua! Jatah lo jadi imam kalau lo lupa," kata Chiko.

"Tau tuh! Lo ngapain ke kelas?" heran Angga, lehernya sudah terlilit oleh sarung.

"Ngingetin yang masih bandel sholat." Arka segera melanjutkan jalannya ke mushola diikuti Angga dan Chiko.

"Ayang Reva masih susah ya?"

Arka menatap Chiko dengan malas. "Lo masih suka perempuan kek gitu? Rusak generasi aja," lontar Arka.

"Ya gak gitu juga kalik, setiap manusia berhak berubah. Toh, siapa tahu gue bisa jadi imam yang baik, yang nantinya menuntun dia ke jalan yang benar," balas Chiko dengan bangga. Dia laki-laki normal, wajarlah perasaannya jatuh pada Reva yang cantik, tapi ya ada nilai minusnya juga.

"Suka sama orang itu boleh, tapi jangan berlebihan, apalagi belum halal," tutur Arka. Begitu sampai di area mushola, ia memasuki tempat wudhu yang tinggal tersisa beberapa pria saja.

Chiko dan Angga mengikuti Arka lalu berhadapan dengan keran untuk mengambil air wudhu.

"Kalau gitu gue cepet-cepet nikahin aja ya?" Usai menyelesaikan wudhunya, Chiko melanjutkan pembicaraan tadi.

"Emang lo berani sama pacarnya?" sahut Angga.

"Ya ... gue tikung diem-diem di sepertiga malam aja." Chiko tersenyum lebar.

REVARKA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang