Assalamualaikum!
JANGAN DIBACA SAAT JAM SHOLAT!
🌠
Vote dan komennya, biar semangat lagi❗❗
#
Bab. 12
Dering jam beker membangunkan pria yang didekap hangat oleh seorang gadis. Arka, pria itu meraih jam beker di sebelahnya dengan tangan kanan yang terbebas dari pelukan Reva, dia mematikan tombol di belakang jam tersebut. Bibirnya melengkung ke atas menatap wajah polos sang istri, saat dia menarik napas, bau wangi dari rambut Reva juga ikut tercium karena Reva menaruh wajahnya di leher Arka.
"Rev," panggil Arka mengusap pelan rambut istrinya.
"Bangun, sholat subuh dulu," lanjutnya dibalas lenguhan oleh Reva.
Netra Reva terbuka sempurna, spontan dia menjauh dari Arka karena sudah lancang memeluk laki-laki itu. "Eh, maaf," ucap Reva langsung terduduk sambil mengusap kedua matanya.
"Nyaman kan meluk aku?" goda Arka dan duduk bersila menghadap istrinya.
"Ih enggak! Kan tadi malem aku udah bilang, aku gak bisa tidur kalau gak meluk guling," tutur Reva.
Arka menunjuk benda panjang yang tergeletak di lantai. "Lah, itu guling? Kok malah di lantai?"
Reva mengikuti arah tunjuk Arka, dia berdecak kesal, tetapi mengambil guling tersebut. "Kamu gak tahu posisi tidur aku gimana?"
"Nih kujelasin. Biasanya aku tidur di samping kanan kiri aku ada guling atau enggak sesuatu yang bisa dipeluk, tadi malem kukira kamu guling, yaudah kupeluk," jelas Reva panjang lebar.
Dengan gemas Arka mencubit pipi kiri Reva. "Kayak bayi!" ledek Arka kemudian beranjak untuk ke kamar mandi.
"Biarin! Yang penting gak manja kayak kamu!" Reva balas meledek membuat langkah Arka terhenti.
"Kata siapa aku manja?" Arka menaikkan alisnya bingung.
"Kata bunda. Bunda bilang dulu kamu sebelas dua belas sama Jihan, iya kan?" Reva menerbitkan senyum licik.
"Kan dulu."
"Dulu apaan? Sekarang aja masih kok. Apalagi sama bunda kamu."
Reva tetap gencar menggoda suaminya yang mendengarkan sambil bersedekap."Ye, sok tahu―"
"Kak Arka!" teriak seorang gadis kecil dari luar seraya mengetuk pintu.
Mereka berdua menghentikan perdebatan lalu menatap pintu kamar. "Kenapa?" tanya Arka usai membukakan pintu untuk Jihan, dia berjongkok dan menatap adiknya penuh sayang.
"Ayah udah nunggu buat ke mesjid," ucap Jihan.
"Oke, kakak siap-siap dulu. Tuh kamu main sama kak Reva," kata Arka menunjuk Reva yang tengah mengikat rambut.
Jihan menggeser kepalanya untuk melihat Reva karena tertutupi oleh badan Arka. "Kak Eva!" serunya bergegas menghampiri Reva, dibantu oleh Reva gadis kecil itu berhasil duduk di atas kasur. Karena adiknya sudah duduk manis di hadapan Reva, Arka mengambil handuk dan bersiap-siap ke masjid.
"Kok kak Eva ada di sini?"
"Kak Eva tidur di sini, Sayang," ujar Reva sembari mengusap rambut Jihan.
"Tidur sama kak Arka? Kan gak boleh, kak Eva kan bukan adiknya kak Arka?" Jihan menatap Reva dengan heran.
Reva melempar senyum lembut. "Kak Eva emang bukan adiknya kak Arka, tapi kak Eva jadi kakak perempuannya Jihan. Jihan mau kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REVARKA [Revisi]
SpiritualTema: Nikah Muda SUDAH REVISI CERITA INI HANYA FIKSI! ~~~~~ Blurb: Sungguh beruntung nasib Reva. Awal berhijrah dan setelah memutuskan hubungannya dengan pacar, dia langsung mendapat lamaran dari seorang pria, teman sekelasnya. Sungguh sangat tidak...