Bab. 51

3.4K 318 21
                                    

JANGAN DIBACA SAAT JAM SHOLAT!



Happy Reading  ⌒ ‿ ⌒

#Bab. 51

Senyum di bibir Reva melebar ketika dia melihat sang mama sedang menyiram tanaman di halaman rumah saat sore hari. Langsung saja wanita itu keluar dari mobil. Karena terlalu bersemangat, Reva menutup pintu mobil dengan kencang hingga menimbulkan suara keras.

'Brak!'

"Allahu Akbar, jantung gue!" lontar Arka yang tadinya sedang membuka sabuk pengaman menjadi terperanjat mendengar suara keras tersebut. Tangan Arka mengusap dada kirinya yang berdetak cepat. "Seneng banget sampe segitunya," monolog Arka melihat istrinya sudah memeluk bu Zella karena rindu. Dia lantas keluar dari mobil sambil membawa makanan untuk bu Zella.

"Assalamualaikum, Mah," salam Arka mengecup punggung tangan mama mertuanya.

"Wa'alaikumussalam. Ayo sini masuk!" ajak bu Zella mematikan keran air dan menuntun anak menantunya untuk masuk. Di sofa ruang tamu, Reva mengambil duduk di samping mamanya, dia mengalungkan tangannya di lengan sang mama.

"Reva kangen sama mama," ucap Reva.

Bu Zella mengusap tangan anaknya. "Mama juga kangen sama kamu."

"Mah, ini ada kue buat mama sama Zedi," ujar Arka menaruh bungkusan di tangannya ke meja ruang tamu.

"Makasih ya. Mama mau bikin minum dulu," balas bu Zella ingin melepaskan rangkulan tangan Reva, tetapi ditolak wanita itu.

"Ih, gak mau! Mama di sini aja," tolak Reva semakin mengeratkan rangkulan lengannya.

"Emang kamu gak haus?"

Reva mengangguk. "Haus, tapi Reva kangen mama."

Bu Zella menyunggingkan senyum begitu juga Arka karena merasa lucu dengan sikap manja Reva. "Yaudah, mama suruh Zedi bikin minum dulu," kata bu Zella.

"Zedi!" panggil bu Zella masih tetap di tempatnya.

Tak butuh waktu lama, si pemilik nama keluar dari kamar dan menemui sang mama. Meskipun sempat terkejut melihat kehadiran Reva dan Arka, Zedi tetap melanjutkan langkahnya. "Kenapa, Mah?"

"Mama minta tolong, buatin minuman untuk Reva sama Arka ya," jawab bu Zella.

Zedi mengangguk. "Ya, Mah," ujar Zedi kemudian berlalu pergi ke dapur.

"Mah, Zedi kayaknya marah sama Reva," celetuk Reva menatap wajah mamanya.

Bu Zella balik menatap Reva dengan heran. "Marah? Kenapa?"

"Gak tahu. Waktu mama titip makan buat Reva, Zedi ngasihnya dingin banget. Cuma jawab 'hmm hmm' gitu," adu Reva.

"Nanti mama coba ngomong ya sama Zedi. Oiya, kabar cucu mama gimana ini? Sehat, 'kan?" ujar bu Zella mengusap perut anaknya.

"Sehat, Mah, tapi mamanya makin manja," sindir Arka melirik istrinya yang kini mengerutkan kening kesal.

"Bukan aku ya! Kok jadi aku?!" protes Reva tak terima.

"Ya karena kamu sekarang sering meluk aku," balas Arka.

"Ih! Itu bukan aku yang mau!" bantah Reva.

"Liat aja nanti setelah anaknya lahir, kalau Reva masih tetep manja, berarti Reva udah fitnah anaknya," potong Zedi, dia keluar dari ruang dapur lalu menaruh minumannya di meja. Kemudian dia duduk di sebelah Arka. Saat hendak mengambil kue dari Reva, bungkusan kue itu terlebih dahulu dirampas adiknya.

REVARKA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang