Assalamualaikum
◌
◌
◌JANGAN DIBACA SAAT JAM SHOLAT!
✯✯✯
Vote dan komentarnya jangan lupa yaaa# Bab. 21
Yuna dan Reva berjalan bersebelahan di koridor kelas sebelas. Mereka hendak ke perpustakaan untuk mengisi jam kosong. Saat seperti ini, Reva ingin sekali protes. Kenapa harus berangkat? Padahal ujian sudah selesai, seharusnya ini waktu untuk istirahat di rumah, menikmati bulan puasa di rumahnya.
"Yuna, Reva!" panggil seseorang dari belakang berlari ke arah mereka.
Keduanya menoleh, di belakang ada Ifa yang langsung merangkul mereka. "Ke mushola yuk! Komunitasnya Arka lagi tadarus loh," ajak Ifa.
"Kok lo tahu?" tanya Reva heran.
"Hehe, denger-denger doang sih."
Sesampainya di mushola sekolah, banyak sekali yang ingin menyimak anggota komunitas mengaji. Sebagian besar perempuan, Reva yakin hanya ingin melihat ketampanan anggota komunitas saja. Ketiga perempuan tersebut mencari tempat di dalam mushola dan akhirnya mendapat di barisan kedua. Walaupun berdesakan, yang penting bisa mendengar dan melihat dengan jelas.
"Penggemar gue tambah banyak," lontar Chiko menatap isi mushola. Dia duduk dengan rapi di barisan komunitas.
"Pd banget," jawab Angga.
"Jadi laki-laki itu emang harus pd, kalau enggak ya gak dapet jodoh."
"Lah, itu si Arka pendiem, nyatanya dapet jodoh tuh si Reva," timpal Ega.
"Jodoh gak akan ke mana," sahut Arka.
"Yuk mulai!" sela Angga.
Mereka mulai membuka Al-Qur'an di hadapannya, membaca dimulai dari surah Al-Fatihah. Yang bukan dari anggota komunitas juga ikut menyimak dengan Al-Qur'an yang terdapat di mushola. Saat anggota komunitas berta'awudz, semua hening mendengarkan.
Suasana mushola di SMA Aksara Bangsa sangatlah tenang. Semua fokus mendengarkan suara merdu dari komunitas Dhiaurrahman, termasuk dari Arka dan Chiko karena mereka berdua sudah sangat fasih bacaannya. Bukan berarti anggota lain tidak lancar, tetapi masih dalam tahap belajar.
"Masya Allah, Arka emang tipe suami gue." Bisikan seorang gadis terdengar di sebelah Reva ketika ia sedang fokus menyimak.
"Hm. Bener banget, udah ganteng, sholeh lagi, tapi sayang ... cuek," sahut gadis lain, matanya memandang Arka tanpa berkedip.
"Nyimak woy, Al-Qur'annya dibuka doang dibaca kagak!" sindir Reva masih dengan suara pelan, tidak mungkin juga dia berbicara keras.
"Apasih? Nguping ya?" timpal salah satu dari mereka tidak terima.
"Gue denger, lo berdua ngomongnya kurang pelan. Lagi pula kalau tadarus itu yang dilihat Al-Qur'an bukan cogan," ucap Reva.
"Ya biarin, mata-mata gue kenapa lo sewot?"
Reva hanya mampu menghela napas, jangan sampai dia terpancing emosi. Entahlah, sampai sekarang Reva masih sulit untuk mengendalikan emosinya, dia butuh waktu. Mati-matian Reva menahan rasa tidak sukanya ketika dua gadis tadi masih membicarakan Arka.
Setelah membaca beberapa lembar Al-Qur'an, anggota komunitas mengakhiri kegiatan tepat saat bel pulang berbunyi. Semua murid yang ada di dalam mushola bergegas merapikan Al-Qur'an dan masuk ke kelas untuk mengambil tas mereka.
Reva dan Yuna masuk ke kelas mereka setelah tadi berpisah dengan Ifa di koridor. "Kamu gak mau bareng kita lagi, Rev?" tanya Yuna, dia berjalan bersama Reva setelah mengambil tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVARKA [Revisi]
SpiritualTema: Nikah Muda SUDAH REVISI CERITA INI HANYA FIKSI! ~~~~~ Blurb: Sungguh beruntung nasib Reva. Awal berhijrah dan setelah memutuskan hubungannya dengan pacar, dia langsung mendapat lamaran dari seorang pria, teman sekelasnya. Sungguh sangat tidak...