Bab. 57 _END_

9K 428 33
                                    

JANGAN DIBACA SAAT JAM IBADAH!



Makasih yang udah mau baca, vote, dan komentar. Makasih banget guys, gue sadar nih cerita aneh, tapi masih ada yang mau baca. Kalian baca aja, gue udah bersyukur banget.

Happy Reading  ⌒ ‿ ⌒ 

#Bab. 57

Zedi menatap dua manusia di depannya. Dia melipat tangan di atas perut sambil mengelilingi Ifa dan Luthfi. Matanya menjelajah mencari cara yang tepat untuk memberikan efek jera pada mereka.

Tangannya meraih anak panah yang masih terdapat bercak darah. "Kira-kira gue harus lakuin apa buat kalian? Apa gue harus panah kalian, sama seperti kalian panah kelinci? Atau pake cara lain?" ucap Zedi dengan nada lirih, tapi menusuk.

"Lo ingkar janji! Lo bilang gak mau sentuh sepupu gue!" seru Luthfi melihat sepupunya ikut terikat di kursi yang terletak di sampingnya.

"Oh, yaudah. Gimana kalau lo aja? Anak panah punya lo tajem juga," balas Zedi menyentuh ujung anak panah tersebut.

"Zed, sebenernya lo mau apa, ha? Lo gak perlu siksa kita kayak gini!" ujar Ifa.

Zedi terkekeh. "Terus, emang tadi lo sama sepupu lo gak siksa Reva?"

"Ekhem, tapi gue juga males sih buat siksa kalian. Gini aja, kalian pilih mau akui kesalahan kalian sama Reva dan Arka atau kalian tetep di gubuk ini?"

"Oke! Kita minta maaf sama Arka dan Reva!" jawab Ifa cepat.

Mendengar itu, Zedi mengeluarkan ponselnya. Dia menyiapkan kamera yang ada di ponsel tersebut. "Ulangi sekali lagi dan harus ikhlas!" perintah Zedi. Pria itu mulai merekam dalam bentuk video.

"Buat Reva sama Arka, gue bener-bener minta maaf buat semua kesalahan gue sama Luthfi. Gue sadar cara gue salah, gue bener-bener nyesel," ucap Ifa menunduk dan menahan air mata yang mengalir.

"Dan kita janji gak akan ganggu kehidupan kalian lagi," lanjut Luthfi.

Zedi berhenti merekam lalu memasukkan ponselnya ke saku celana. "Good! Inget ya, lo berdua udah janji gak akan ganggu mereka. Kalau sampai kalian ingkar janji, gue akan buat kalian menderita," ancam Zedi. Selanjutnya dia menyuruh para bawahannya untuk melepaskan Luthfi dan Ifa.

~~~

Bibir Reva mengerucut kesal sembari membereskan barang-barangnya yang ada di tenda. Dia menatap sinis Arka yang menunggu di depan tenda. Sesudah membereskan barang, Reva keluar dari tenda dan langsung dibantu Arka untuk membawa tas ranselnya.

Ketika ingin merangkul istrinya, tangan Arka ditepis oleh Reva. Wanita itu berjalan cepat mendahului Arka. "Aku bisa jalan sendiri!" lontar Reva menatap tajam suaminya.

Saat berjalan, mereka mendapat berbagai tatapan dari para murid. Banyak yang menatap mengejek pada Reva. Menyadari hal itu, Arka lantas menarik Reva agar mendekat ke dirinya. "Ekhem! Sebelumnya gue sama Reva mau minta maaf soal kejadian hari ini. Dan lagi, gue mau klarifikasi soal video yang disebar di grup," tegas Arka membuat atensi beberapa murid menjadi ke dirinya.

"Gue sama Reva emang udah nikah beberapa bulan yang lalu. Hampir satu tahun."

"Hah? Gila!"

"Wuah, kita dibohongi selama ini!"

"Kenapa? Karena kesalahan di suatu malam?"

"Mereka hilang kendali, mungkin."

"Ck, pria idaman gue dah jadi suami orang!"

REVARKA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang