{EXTRA PART}

8.2K 421 75
                                    

JANGAN DIBACA SAAT JAM IBADAH!



Happy Reading  ⌒ ‿ ⌒ 

#EXTRA PART

"Mi! Mi!"
Suara seorang bayi berumur 11 bulan membuat Reva menoleh, dia tersenyum menatap gadis kecil yang duduk di lantai karena lelah berjalan dengan kaki kecilnya. Wanita berkhimar hitam itu lantas meninggalkan masakannya yang masih di atas kompor, dia menggendong anak tersebut lalu mencium pipi bocah tersebut.

"Nisa kenapa?" tanya Reva sambil duduk di kursi meja makan.

Bocah yang dipanggil Nisa itu menyentuh wajah Reva. "Mi! Mi!"

"Iya. Kenapa, hm?"

"Nisa, ya ampun kamu kenapa di sini?" tanya seorang wanita memakai gamis dan khimar senada, dia berusia dua tahun lebih tua dari Reva. Dengan pelan dia mengambil Nisa dari gendongan Reva.

"Kamu kenapa recoki Umi Reva? Sama mama aja ya?" ujar wanita tersebut mengusap kepala anaknya.

"Kayaknya Nisa mau makan deh, Rev," ucap sepupu ipar Reva. Habibah, istri dari Ega. Mereka sudah menikah dan dikaruniai seorang anak yang bernama Nisa tersebut. Kini Habibah dan Nisa sedang bertamu di rumah Reva karena permintaan sang putra dari Reva dan Arka.

"Oalah, yaudah sini. Nisa tunggu sini ya, Nak. Umi Reva ambilkan dulu," balas Reva mengusap ubun-ubun Nisa. Kemudian dia berbalik mengambil mangkuk dan menuangkan masakannya di mangkuk tersebut.

Beruntung sup yang dia buat sudah matang dan tinggal disajikan. Setelah menaruh sup di mangkuk, Reva meletakkan sup tersebut di meja makan. "Ini supnya dihabisin ya," ujar Reva menaruh mangkuk berukuran kecil di depan Nisa yang berada di pangkuan sang mama.

"Makasih, Rev," ucap Habibah tersenyum ramah.

Reva membalas senyuman Habibah dengan tak kalah ramah. "Sama-sama, Mbak. Yaudah, Reva siapin piring dulu ya, bentar lagi Arka pulang," ucap Reva.

Habibah yang sedang menyuapkan makanan ke mulut Nisa pun mengangguk. "Iya, iya, silahkan."

Selesai menghidangkan makanan dan membersihkan dapur, Reva mengobrol sebentar dengan Habibah. "Mbak, maaf ya udah sering banget repoti mbak minta ke sini," ujar Reva merasa bersalah.

"Gak papa, Rev, di rumah Nisa juga sendiri. Jadi dia butuh temen," jawab Habibah tersenyum maklum.

"Sasa!" seru seseorang dengan seragam tk-nya baru saja masuk ke rumah. Dia berlari masuk ke dapur lalu hendak duduk di kursi meja makan yang tinggi, karena tinggi badannya masih kurang, dia kesulitan untuk duduk.

Reva berusaha menahan tawanya melihat sang anak hanya meloncat-loncat berusaha sampai di tempat duduk.

Bocah laki-laki itu menggembungkan pipinya. "Umi! Jangan ketawain Valka! Bantuin kek," ucapnya dengan kesal. Dia sudah lelah berada di sekolah, begitu sampai di rumah dia dibuat kesal dengan Uminya.

Reva terkekeh, dia berjongkok untuk mengusap rambut sang anak. "Cara minta tolong yang baik emang kayak gitu?"

"Umi, Valka mau duduk di sini. Valka minta tolong bantuin duduk ya," pinta anak laki-laki tersebut. Habibah yang melihat pemandangan di depannya dibuat tersenyum kagum.

REVARKA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang