Bab. 26

4.5K 441 18
                                    

JANGAN DIBACA SAAT JAM SHOLAT!



Jangan lupa vote dan komentarnya yaaa.
Minta koreksinya kalau ada kesalahan.

# Bab. 26

Di dalam mobil yang dikendarai Arka menuju ke sekolah, Reva hanya menatap kesal roti dalam genggamannya. Dia dipaksa Arka untuk sarapan roti, padahal Reva tidak terbiasa sarapan. Reva memutuskan untuk membuka rotinya dan memberikan ke Arka.

Arka yang sedang fokus menyetir pun bingung. "Kok dikasih ke aku?" tanya Arka ketika Reva memberikan roti ke hadapannya.

"Aku gak terbiasa sarapan, buat kamu aja," ujar Reva tersenyum manis.

Arka menggeleng. "Aku tadi udah sarapan, Rev, buat kamu biar belajarnya fokus."

"Ish, gak ah! Aku gak sarapan juga masih bisa fokus kok," bantah Reva menyodorkan lagi rotinya ke mulut Arka.

"Rev, dimakan. Mau nurut gak?" paksa Arka.

Reva memutar bola matanya malas, dia mencibir sebelum menggigit rotinya dengan kesal. "Tuh udah makan! Puas?"

Arka tertawa kecil, dia menghentikan mobilnya di tempat biasa Reva turun. 
"Jangan kesel gitu, Rev, kamu tambah cantik tahu. Nanti kalau aku tambah cinta gimana? Kan berabe," ucap Arka mencubit pipi Reva.

Reva mencium punggung tangan Arka. Dia juga berucap, "Gak papa. Kan cintanya sama istri sendiri, kecuali kalau sama istri orang."

"Assalamualaikum," salam Reva.

"Wa'alaikumussalam."

Kemudian Reva keluar dari mobil yang diberikan nenek Wijaya beberapa hari yang lalu.

---

"Rev, kamu mau ke kantin?" tanya Yuna saat pelajaran sudah usai dan sekarang waktunya beristirahat.

"He'em. Yuk!" 
Reva dan Yuna keluar dari kelas mereka. Saat di koridor, mereka bertemu Ifa yang menenteng paper bag.

"Kalian mau ke mana?"

"Ke kantin," jawab Reva.

"Emm, kalian mau temenin aku nggak?"

Reva dan Yuna menatap Ifa dengan tatapan tanya. "Apa?" tanya Yuna.

Ifa mengangkat paper bagnya. "Ngasih ini ke Arka," balas Ifa mengejutkan Reva.

"Emang itu dari siapa? Isinya apaan?" ujar Reva, ada sedikit nada kesal yang terselip.

"Hehe, dari aku, isinya ya nanti kalian tahu sendiri deh. Kalian mau kan temenin aku?"

Yuna mengangguk. Sementara Reva masih diam, dia bingung. Kalau tidak ikut, dia penasaran isi paper bag tersebut, tetapi kalau ikut dia tak sanggup melihat Arka berinteraksi dengan Ifa.

"Kamu mau nemenin aku gak, Rev?"

"Hem, iya. Tapi emang lo tahu Arka di mana?"

"Enggak sih, tapi kayaknya Arka di kantin deh."

Reva mengangguk. Lalu dia berjalan bersama dua sahabatnya menuju kantin. Saat sampai di pintu masuk kantin, Ifa mengedarkan pandangannya mencari sosok Arka.

"Kok gak ada ya?" gumam Ifa heran. Dia melihat Angga berjalan hendak keluar dari kantin, sebelum itu Ifa sudah menghentikannya.

"Angga!"

Si pemilik nama berhenti sambil menaikkan alisnya. "Apa?"

"Em, Arka gak sama kamu?" tanya Ifa.

"Oh, Arka. Dia ada di mushola, kenapa?"

REVARKA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang