Bab. 52

3.7K 321 20
                                    

JANGAN DIBACA SAAT JAM SHOLAT!



Happy Reading  ⌒ ‿ ⌒ 

#Bab. 52

Di lapangan SMA Aksara Bangsa, kelas Reva sedang melaksanakan penilaian pelajaran olahraga. Sedari tadi pelajaran dimulai, Reva hanya duduk di bangku menonton murid lain mempraktikkan beberapa teori yang sudah diajarkan. Dia benar-benar bosan, tetapi mau bagaimana lagi, perintah suaminya harus dijalankan. Jadinya Reva terpaksa mengatakan ke guru jika badannya sekarang mudah sakit dan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas yang berlebihan.

Beruntung gurunya percaya dengan alasan itu. Dan alasan ini sudah dia pakai beberapa minggu yang lalu. Sebagai gantinya Reva harus mengerjakan beberapa soal untuk mengisi nilai, ya tidak buruk menurutnya, itu lebih baik daripada dia harus mengeluarkan tenaga.

"Arka, sekarang giliran kamu sama Baim!"
Suara milik guru olahraga Reva terdengar membuat wanita itu mengalihkan pandangannya ke sang suami yang sudah membawa raket. Arka terlihat tampan, padahal hanya memakai setelan olahraga.

Tatapan Arka dan Reva tak sengaja bertemu, Arka melemparkan senyumnya ke Reva dan dibalas dengan hal yang sama oleh Reva.

"Gila sih, Arka ganteng banget."

"Ck, baru nyadar lo?"

"Enggak, gue sebenernya udah ngincar Arka dari dulu, cuma ya dingin kek gitu, kalau kelamaan gue pegang lama-lama tangan gue merah panas."

"Harusnya jangan lo lepas! Sekarang jadi sama Reva kan."

Netra Reva tidak beralih memperhatikan dua gadis yang duduk di bawah pohon sambil membicarakan Arka. Reva memicingkan mata mendengarkan setiap ucapan mereka. Salah siapa bergosip dengan suara keras, bukankah itu justru memancing emosi orang.

"Ya ampun, Arka tambah keren kalau keringetan gitu. Ah, jadi pengen."

"Cowok idaman banget sih! Udah ganteng, pinter, sholeh lagi. Gue jadi istrinya juga kagak nolak."

"Huaa, pengen dilamar sama Arka!"

Kedua tangan Reva mengepal saat seruan dari beberapa teman sekelasnya dengan terang-terangan menginginkan suaminya. Reva menatap Arka dengan kesal. Pantas saja para gadis di sekolahnya memuji Arka, pria itu terlihat lebih keren dengan butiran keringat di pelipis dan juga rambut yang berantakan. Apalagi ketika Arka melakukan smash, dia melompat dengan tangkas.

Bola mata Reva melirik sekilas ke murid wanita yang tadi memuji Arka. Lantas dia berlalu dari lapangan menuju ke kantin yang masih sepi karena jam pelajaran. Reva harus melakukan sesuatu untuk menghentikan mereka.

"Bu, jus buah naga satu. Diplastik ya, jangan terlalu encer," pesan Reva kepada penjual jus di kantin. Dengan segera, si ibu penjual membuatkan pesanan Reva.

Tidak lama kemudian jus buah naga Reva sudah jadi, dia lalu kembali ke lapangan setelah membayarnya. Saat sampai di sana, ternyata Arka sudah menyelesaikan bulu tangkisnya dan diganti dengan murid lain. Reva menarik sudut kanan bibirnya, dia menatap bungkusan jus di tangannya. "Menurut kalian dia ganteng? Gue juga mikir gitu, tapi cuma gue yang boleh lihat ketampanan suami gue!" batin Reva memandang Arka yang sedang duduk bersantai bersama murid laki-laki lain.

Plastik berisi jus buah naga tersebut terlempar tepat di wajah Arka. 'Plak!'

Wajah Arka berubah merah karena plastik jusnya sangat tipis sehingga jus buah naga itu mengenai wajahnya. Arka menatap si pelaku yang tak lain adalah istrinya sendiri. Yang melihat kejadian itu pun dibuat melongo, kenapa Reva tiba-tiba melakukan itu?

REVARKA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang