JANGAN DIBACA SAAT JAM SHOLAT!
◌
◌
◌Makasih yang udah mau baca, vote, dan komentar.
Happy Reading ꒰◍ˊ◡ˋ꒱
SCROLL SAMPAI SELESAI, ADA KEJUTAN, HEHE😄
#Bab. 42
Arka menunduk menghadap pak Samsul, guru konseling yang memanggilnya saat dia sedang mengikuti pelajaran terakhir. Keduanya duduk berhadapan di sofa ruang konseling. Pak Samsul memanggil Arka karena pria itu sudah keluar dari area sekolah saat masih jam sekolah, ditambah lagi tanpa berpamitan.
"Sekarang, apa alasan kamu melakukan itu?" tanya Pak Samsul dengan tatapan menyelidik.
"Saya cuma mau ketemu sama temen saya, Pak," balas Arka masih tetap menunduk merasa bersalah.
"Kenapa harus saat jam sekolah? Apa tidak ada waktu lain?"
"Saya harus segera menyelesaikannya, Pak!" tegas Arka.
"Sepenting apa?! Apa lebih penting dari jam sekolah kamu?" tanya Pak Samsul mulai menatap Arka dengan marah.
"Iya! Ini menyangkut keluarga saya! Saya tadi juga cuma sebentar perginya, saya sampai di sekolah dua menit setelah bel masuk berbunyi," timpal Arka.
"Iya memang! Tapi yang menjadi masalah adalah kenapa kamu tidak izin dengan guru? Kenapa membuka gerbang dengan seenaknya?"
"Saya sudah bilang, Pak, saya harus segera menyelesaikan masalah saya. Jadi saya lupa untuk izin."
Pak Samsul bersedekap dada menatap Arka dengan tegas. "Apapun alasannya, kamu harus dihukum karena kesalahan kamu. Bersihkan perpustakaan setelah pelajaran selesai!" perintah pak Samsul dibalas anggukan oleh Arka.
"Ya, Pak."
"Ya sudah, silahkan balik ke kelas lagi!" titah pak Samsul.
"Assalamualaikum," salam Arka lalu keluar dari ruang konseling menuju kelasnya.
"Wa'alaikumussalam."
~~~
Sesuai perintah dari pak guru konseling, setelah jam pelajaran selesai, Arka menuju ke perpustakaan. Sebelum membuka pintu perpustakaan, pria itu menelepon istrinya untuk memberi kabar.
"Assalamualaikum, Sayang?" ucap Arka setelah teleponnya tersambung.
"Wa'alaikumussalam. Kenapa?"
"Sayang, maaf ya aku baru ngasih tahu kamu sekarang. Ini aku pulang agak telat soalnya harus bersihin perpustakaan dulu," timpal Arka sambil membuka pintu perpustakaan.
"Kenapa bersihin perpustakaan?"
Arka meraih kemoceng yang tergantung di dinding. "Aku dihukum sama pak Samsul."
"Ha?! Dihukum?! Kok bisa?"
"Nanti aku ceritain, sekarang kamu pulang sama Zedi ya?"
"Ish, kok sama Zedi? Gak ah! Aku naik ojek aja."
"Jangan, Rev. Udah ya kamu pulang sama Zedi naik mobil aku, nanti biar aku pake motor dia."
"Kalau dia gak mau?"
"Mau. Tadi aku udah bilang sama dia."
"Emang kamu gak cemburu?"
Arka menyunggingkan senyum dengan tangan yang bergerak membersihkan rak buku menggunakan kemoceng. "Cemburu, tapi aku lebih khawatir kalau kamu pulang sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
REVARKA [Revisi]
SpiritualTema: Nikah Muda SUDAH REVISI CERITA INI HANYA FIKSI! ~~~~~ Blurb: Sungguh beruntung nasib Reva. Awal berhijrah dan setelah memutuskan hubungannya dengan pacar, dia langsung mendapat lamaran dari seorang pria, teman sekelasnya. Sungguh sangat tidak...