Bab. 49

3.1K 316 14
                                    

JANGAN DIBACA SAAT JAM SHOLAT!



Happy Reading ⌒ ‿ ⌒

#Bab. 49

Keluar dari ruang kelasnya, Reva langsung menuju ke kantin. Saat di koridor dia bertemu dengan Yuna, jadilah keduanya pergi ke kantin bersama-sama. Jujur Reva merasa tak nyaman dengan tatapan yang diberikan setiap murid. Mereka seperti membenci Reva lewat tatapan yang diberikan, terutama kaum wanita yang tampak tidak suka dengan kehadiran Reva.

"Kemarin ada kejadian apa aja sih waktu gue gak masuk?" bisik Reva sambil mengalungkan tangan di lengan Yuna.

"Ya itu soal Arka. Bahkan ada murid yang maksa untuk komunitasnya Arka bubar," balas Yuna. Reva mengerutkan keningnya, masalahnya sampai seserius itu. Kenapa Arka tidak menceritakan secara lengkap ke dirinya.

"Rumor itu bener gak sih, Rev? Kamu pacaran sama Arka?"

Reva diam, dia lantas menggeleng pelan. "Enggak, kenyataannya gue bukan pacar Arka."

"Terus kenapa Arka bilang kalau kalian pacaran?"

Reva menggeleng. "Gue juga gak tahu, entar kalau bisa gue cerita ke lo. Mending sekarang kita pesen makan aja yuk!"

Usai memesan makanan mereka masing-masing, keduanya duduk di meja yang sama. Ketika sedang menikmati makanan, seorang gadis berkacamata datang ke meja mereka, dia membawa nampan berisi menu makanannya. "Hai, a-aku boleh gabung gak?" tanya gadis itu.

Reva memperhatikan sosok gadis di depannya, gadis itu memiliki tompel kecil di pipi kirinya. "Oh, lo yang waktu itu di kelas ips kan?"

Laura mengangguk. "Iya."

"Duduk aja gak papa kok," timpal Yuna.

"Makasih," ucap Laura duduk di hadapan Reva.

Diam-diam Laura mencuri pandang ke Reva, mulutnya terbuka seperti hendak mengatakan sesuatu, tetapi dia ragu. Tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan Reva, sesegera mungkin Laura mengalihkan tatapan.

Reva menaikkan alisnya. "Ada yang mau lo omongin?"

"Eh, ha? Em, itu, a-aku mau bilang makasih sama kamu kemarin waktu itu kamu udah tolongin aku," balas Laura.

"Santai aja. Eh, tapi kayaknya gue belum pernah liat lo. Iya, 'kan?" tanya Reva mengalihkan perhatiannya ke Yuna dan mendapat anggukan gadis itu.

"Iya. Kamu anak baru?" timpal Yuna.

Laura terdiam sebentar, dia lalu menggeleng. "Bukan. Cuma selama dua tahun ini aku homeschooling dan karena sebentar lagi mau lulus, aku minta untuk berangkat ke sekolah," jawab Laura.

"Oh gitu. Kenapa lo homeschooling?"

Netra Laura mengedar, dia terlihat kebingungan mencari jawaban. "Em..., itu aku juga gak tahu, ayah aku yang maksa aku untuk gak keluar rumah."

Reva dan Yuna mengangguk, kemudian mereka kembali menyantap makanannya sambil berbincang ringan. Laura bisa mengakrabkan dirinya dengan Reva dan Yuna, bahkan mereka seperti sudah kenal lebih dari satu bulan.

"Rev," panggil seorang pria membuat ketiga gadis itu mendongak.

"Apa?"
Reva menaikkan alisnya menatap Zedi yang berdiri di sebelahnya.

Zedi menaruh kotak makanan di depan Reva. "Dari nyokap, buat lo."

"Mama?"

"Hm."

REVARKA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang