18. SALAH LANGKAH

7K 977 1.6K
                                    

"Bara?"

"Hi devil."

Bara tersenyum miring menatap Ara. Hadirnya lelaki itu jelas membuat Ara sangat terkejut, sudah bertahun-tahun lamanya dan sekarang Bara kembali lagi. Ara pikir dia udah mati. 😔

Ara melangkah mundur saat Bara mendekati dirinya, lelaki itu menarik tangannya dengan kasar membawa Ara keluar dari cafe. "Lepasin gue!"

Bukannya melepaskan, Bara malah terkekeh dan mendorong Ara masuk ke dalam mobil. Ara memberontak tidak terima, apalagi saat Bara membekap mulutnya dengan kencang. "Lo berisik banget dari dulu," decaknya membuat emosi Ara memuncak.

"Lo ngapain?!" Ara menatap Bara tajam, tangannya terkepal kuat bersiap akan melayangkan jotosan ke wajah sialan itu.

Bara terkekeh. "Kenapa hm? Takut?"

"Takut?" Kini giliran Ara yang tertawa sinis. "Gaada sejarahnya anak Kevin takut sama modelan setan kayak lo!"

 "Gaada sejarahnya anak Kevin takut sama modelan setan kayak lo!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kevin

Bara mengepalkan tangan tidak terima. Sejak dulu ucapan Ara memang sepedas itu. Mungkin efek sering makan keripik kentang rasa balado.

"Lo itu, gak ada kata nyerahnya ya?" sinis Bara.

"Nyerah? Gue udah bilang gaada sejarahnya gue nyerah apalagi kalah. Lo jangan berharap banyak sama gue Bara. Kalo lo mau ngajak gelut sekarang juga gue jabanin," ucap Ara bersedekap santai.

Wanita itu malah menatap lurus ke jalanan seraya bersenandung santai tanpa memedulikan tatapan Bara yang sudah begitu tajam. Padahal bahaya sedang ada disampingnya, tapi Ara malah menganggap seakan-akan itu hanya roh Bara.

"Lo mau ngajak gue ke pabrik keripik kentang kan? Kalo gitu gue ikut deh! Arya soalnya belum pernah ngajak gue ke sana." Ara berucap seperti itu seakan-akan keripik kentang lah kekuatannya. Tanpa adanya keripik kentang, hidup Ara takda kekuatan.

"Ke akhirat mau?" desis Bara tersenyum miring. "Wihh! Lo mau gue anterin ke akhirat kapan?" Ara balas dengan senyuman yang telah lama tidak wanita itu perlihatkan.

Bara semakin kesal dengan ucapan Ara. Sedari dulu, wanita itu tak mengenal rasa takut sama sekali. Yang ada pelaku yang takut, bukan korban. Pantes Arya cinta mati, istrinya model beginian.

"Lo sebenarnya mau bawa gue kemana sih? Gue ngantuk," ucap Ara santai seraya menatap jalanan yang padat. Sedari tadi ponselnya bergetar tapi tidak Ara hiraukan. Ara paham itu pasti Arya, siapa lagi yang membuat ponselnya ramai akan notip kalo bukan lelaki itu. Ara tidak ingin Arya tau sedang bersama siapa dirinya sekarang, Ara akan menyelesaikannya sendiri.

RAVEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang