Hay pakabar hay
Lama tak berjumpa dengan saya istri dari Shaka Arzean (Netizen bilang ini halu)
***
Keduanya saling bertatap dengan tajam. Raven masih dalam kondisi terkejut karena melihat keberadaan Shaka disini, tengah menatapnya begitu dingin.
Melihat penampilan Raven yang jauh dikatakan baik sungguh membuat banyak pikiran terlintas di otak Shaka tentang apa yang cowok itu lakukan.
Jikalau saja preman-preman itu memang berniat jahat. Tapi tidak seharusnya cowok itu melakukan hal-hal seperti itu.
"Apa yang lo lakuin?" tanya Shaka begitu dingin.
Apa yang terjadi tepat di depan matanya. Raven tidak bisa mengelak lagi jika sudah seperti ini.
"Penting buat lo?" sinis Raven seraya mengukir senyum miringnya.
Kini Shaka mengerti. Cowok itu hanya pura-pura manis saat dirinya tolong tempo hari itu. Sedangkan sekarang sifat aslinya sudah mulai kelihatan.
Seingatnya dia dekat dengan Alsava.
Cowok didepannya tidak baik dekat-dekat dengan Alsava. Dia terlalu berbahaya.
"Yang lo lakuin gak bener," kata Shaka seraya memberikan tatapan tajam ke Raven. Cowok itu malah tertawa sinis tak mau peduli dengan ucapan Shaka yang sok tau.
"Gak usah sok suci," decak Raven mengepalkan tangan.
Pembawaan Shaka masih tenang, berusaha untuk sabar agar tak ikut terpancing emosi. "Apa alesan lo lakuin itu?" Shaka terus bertanya.
Raven berdecih pelan, kemudian melangkah lebih dekat ke arah Shaka. "Lo gak perlu tau Shaka." Cowok itu menepuk pelan pundak Shaka berhasil membuat Shaka meliriknya. "Satu hal yang harus lo ingat. Jauhin Alsava," cetusnya.
Kini giliran Shaka yang mengukir senyum miringnya. "Jauhin? Gue emang bakal jauhin Alsava," katanya membuat Raven tersenyum kemenangan.
"Dari lo...," lanjutnya seraya memasukan tangan kanan ke dalam saku celana. Lantas mengusap rambutnya ke belakang, menyentak tangan Raven pelan.
"Gue gak ngerti apa yang ada di pikiran lo, gue juga gak kenal sama lo. Tapi kalo udah menyangkut soal Alsava, gue gak akan tinggal diam," ucap Shaka panjang lebar kemudian menghembuskan napasnya saat jiwanya seakan tertarik karena berbicara banyak.
Raven mengangguk paham. "Jadi? Ini alesan Alsava? Dia suka sama lo," ujar Raven sedikit tak terima.
Shaka menaikan alisnya. "Hm? Itu bagus bukan, seenggaknya dengan Alsava suka sama gue. Gampang buat gue jauhin dari cowok kayak lo."
Shaka berbalik badan, berjalan meninggalkan Raven sendiri yang masih diselimuti emosi.
Bugh!
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEN [END]
Teen Fiction⚠️⚠️⚠️ Bagi Alsava, Raven itu aneh. Dia seperti 32° Fahrenheit ke Celsius. Yang dulu rasa pedulinya 32 derajat Fahrenheit, sekarang berubah menjadi 0 derajat Celsius. Hingga Alsava dipertemukan dengan Shaka, si cowok dingin yang berhasil membuat Als...