Maaf telat UP. Aku baru selesai ngetik dan revisi biar gak kebanyakan typo. Nah gak nyangka banget part ini diketik 4000 kata pantesan gak kelar-kelar huhu. Biasanya 1 part palingan 2000 kata, ini 4000 kata.
Jadi, jangan lupa rameinnn oy.
/Mengsedih akutahEkh mulmed Erfan sama Adnan. Akur ya suamiku😋💅🏻
***
Matahari mulai menampakkan sinarnya malu-malu. Mengusik tidur dua remaja yang sama-sama tertelap ke alam mimpi. Saling menyenderkan kepala masing-masing tanpa sadar bahwa jarak mereka begitu dekat.
Hujan sudah reda sejak jam 2 malam. Menyisahkan genangan air yang kini membasahi permukaan tanah. Memandikan tanaman-tanaman hijau yang membutuhkan minumnya.
Alsava dan Shaka terlihat masih sama-sama memejamkan matanya. Raut wajah keduanya tampak terlihat begitu lelah, mungkin karena hujan semalam yang membuat badan jadi kurang fit.
Sampai-sampai tidur terlelap begitu.
Shaka mulai membuka matanya perlahan-lahan. Beberapa kali cowok itu mengedipkan mata masih belum sepenuhnya sadar siapa yang sedang menyender dibahunya.
Sorot matanya tak sengaja melihat Alsava yang masih memejamkan mata. Yang membuat Shaka mengerutkan keningnya, kenapa baju sebelah kirinya basah. Perasaan semalam di sini tidak bocor kan?
Oh ternyata pelakunya Alsava. Cewek itu tidur sambil mangap, dan otomatis aliran sungainya mengalir kemana-mana. Bukannya jijik, Shaka malah mengambil tisu di meja dan mengelapi sudut bibir Alsava beserta pipinya yang ileran.
Nih cewek kayaknya udah gak punya malu gak sih? Gak pernah jaga image.
Shaka menghembuskan napasnya. Dengan tangan kiri yang ia gunakan untuk mengusap rambut Alsava serta membawa cewek itu ke dalam pelukannya.
Shaka menunduk memperhatikan wajah polos yang sedang tertidur itu. Dari mulai bulu mata yang lentik, serta hidung kecil, dan... bibir mungil berwarna merah muda.
Entahlah, tapi sejak bertemu Alsava. Shaka hanya ingin menjaga cewek itu saja, tidak ingin Alsava disakiti orang lain. Apalagi jika ada yang berani menyentuh Alsava. Tidak akan pernah Shaka biarkan itu terjadi.
Usapan tangan di pipi Alsava membuat cewek itu sedikit terusik dalam tidurnya. Hingga matanya mulai terbuka menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina. Tak sadar, Alsava mendongak hingga tatapannya bertemu dengan Shaka. Cewek itu mengangguk tanpa sadar semakin menenggelamkan wajahnya di dada bidang Shaka.
Namun... 10 detiknya....
"WHATTTT?!!"
Bugh!
Kaget saat tersadar siapa yang dirinya peluk. Alsava reflek berdiri namun sialnya dia hampir terjatuh dengan tangan kanan menarik lengan Shaka hingga cowok itu ikut terjatuh di atas tubuhnya juga.
Sialnya.... kalian harus tau!
Jika saja Shaka tidak menyampingkan wajahnya. Mungkin bibir mereka akan silaturahmi. Namun sekarang hanya bibir Alsava yang tanpa sengaja mencium pipi Shaka.
Oh, damn! Fuck you!
Dengan tenang Shaka berdiri begitu santai. Lalu mengulurkan tangannya ke arah Alsava agar cewek yang masih membatu di lantai itu segera bangkit.
Apa Alsava sudah bilang? Bahwa jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dan pipinya memerah? Bukan karena baper, tapi malu. Mau taruh dimana muka Alsava ini? Bentar, Alsava punya malu emang?
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEN [END]
Novela Juvenil⚠️⚠️⚠️ Bagi Alsava, Raven itu aneh. Dia seperti 32° Fahrenheit ke Celsius. Yang dulu rasa pedulinya 32 derajat Fahrenheit, sekarang berubah menjadi 0 derajat Celsius. Hingga Alsava dipertemukan dengan Shaka, si cowok dingin yang berhasil membuat Als...