Gess mau double up gak?
Mungkin part ini pendek sih, karena yang panjang di part selanjutnya. Nanti ada sesuatu yang belum kalian tau dipart selanjutnya😄
***
"Lepasin tangan lo."
Arkan menunduk langsung menghempaskan tangan Alsava dengan sedikit kasar.
Tak terima, Shaka langsung menarik Alsava membawa cewek itu berlindung di belakang punggungnya. Terlihat dari raut Alsava saja sudah jelas bahwa cewek itu dipaksa oleh cowok yang tidak ia kenali.
Berani sekali dia.
Alsava menggigit bibir bawahnya panik. Takut terjadi keributan antara dua cowok itu.
Arkan memperhatikan Shaka begitu detail. Dari atas sampai bawah seperti yang cowok itu lakukan tadi pada Alsava. Alisnya menyatu, kerutan di dahi menandakan Arkan tengah memikirkan sesuatu.
Arkan mengulurkan tangan. Hal pertama kali yang seumur hidup tidak pernah cowok itu lakukan. "Gue Arkan. Ada hal yang ingin gue tanyain sama lo."
Shaka melirik uluran tangan itu tanpa ada niatan untuk membalas uluran tangan Arkan. Berdecak kesal karena diabaikan. Arkan berujar, "Gue mau bicara sama lo berdua. Tanpa dia," sinis Arkan saat melihat Alsava.
Alsava mendengus kesal. Lantas berjalan akan pergi meninggalkan Apartemen, namun tangannya ditahan terlebih dulu oleh Shaka. "Lo di dalam aja, biar gue yang keluar."
Alsava hanya memandang kepergian kedua cowok itu dengan heran. Tidak mengerti dengan apa yang ingin Arkan bicarakan pada Shaka. Apa begitu pentingnya?
Kini hanya ada Alsava sendiri di dalam Apartemen ditemani oleh keheningan. Bosan menunggu, Alsava memutuskan untuk maling cemilan di kulkas Shaka. Isinya banyak sekali, tidak seperti isi kulkas miliknya yang setiap jam pasti habis dimakannya.
Tidak mau mubazir. Alsava mengambil 5 cemilan beraneka ragam itu. Memakannya sambil menonton televisi sendirian. Sudah habis 3 bungkus tapi keduanya belum juga kembali, Alsava sampai beberapa kali mendongak melihat ke pintu berharap Shaka dan Arkan cepat kembali.
"Mereka dinner kali ya," celetuk Alsava seraya mengunyah keripiknya.
Ting!
Mendengar suara notip dari ponselnya. Sesegera Alsava membuka ponsel melihat siapa yang mengirimi dirinya pesan.
Raka:
Al udah makan belum? Gue ke sana ya bawain nasi goreng buat loAlsava menarik sudut bibirnya senang. Ingin menyetujui tapi lupa bahwa dirinya kini sedang tidak berada di rumah.
Alsava:
Ga usah deh. Gue udah kenyang kok:)Raka:
Serius? Nanti kita nobar film. Gue sekalian mau nginepAlsava:
Huaa mauuu! Tapi ntar maleman aja yaa! Kalo sekarang gue gak bisaRaka:
Emang lo lagi dimana?Alsava:
Diculik:')Raka:
Hah? Serius lo?Raka:
Emang ada penculik yang mau rugi nyulik orang rakus kayak lo?Alsava:
Hehe enggak. Nanti deh gue sekalian mau ceritain ini sama lo. Bye Rakahhh :3Alsava:
Anjing.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEN [END]
Teen Fiction⚠️⚠️⚠️ Bagi Alsava, Raven itu aneh. Dia seperti 32° Fahrenheit ke Celsius. Yang dulu rasa pedulinya 32 derajat Fahrenheit, sekarang berubah menjadi 0 derajat Celsius. Hingga Alsava dipertemukan dengan Shaka, si cowok dingin yang berhasil membuat Als...