Dy. 25

71 4 0
                                    

CHAPTER 25 – AWAL DARI SEMUA PERJUANGAN

Seminggu setelah malam itu, tepat di hari sabtu pas sekali weekend tiba dan Taehyung beserta Yura baru saja sampai pagi ini, harusnya memang jumat sore tetapi ada hal yang harus dikerjakan Taehyung dulu sebelum datang kemari sabtu pagi ini.

Ale dan juga Alo yang masih tertidur dibuat terkejut melihat Yura yang sudah duduk manis di tepi ranjang kamar ibu mereka, Ale bahkan sudah memekik keras kala melihat Taehyung di ambang pintu tengah tersenyum kepadanya. "Ih Daddy, kakak kira tidak kesini," adunya saat ia sudah memeluk erat kaki jenjang sang ayah.

Taehyung hanya tersenyum dibuatnya, tangannya terulur mengelus surai hitam milik anak keduanya itu.

"Jorok banget, baru bangun belum mandi udah peluk-peluk orang," Ale yang merasa ucapan itu untuknya seketika menoleh dan mendapati Rere yang tengah meledeknya dengan memeletkan lidahnya dengan disertai tampang menyebalkannya, "Biarin. Daddy-nya kakak ini, wooo."

"Yee bocil, itu abang gue juga, minggir gantian gue mau peluk abang gue. Yang belum mandi dilarang peluk-peluk. Bau ompol," Kata Rena yang terus saja meledek si Gembul, bahkan ia dengan sengaja melepas paksa tangan Ale yang melingkar di kaki Taehyung membuat si empu itu memekik tak terima.

"Re?!"

"Hehe ampun bang, becanda doang elah." Bel Rena yang dibalas dengan Taehyung yang memutar matanya jengah. Sudah bosan dengan kelakuan Rere yang memang jail sekali pada Ale. Atensinya sekarang pada Yura yang asik bermain dengan boneka milik Ale di tepi ranjang, sedangkan Alo mungkin tengah mandi karena tidak ada di dekat Yura.

"Gembul mandi gih, nanti kebawah makan sama mommy. Daddy kangen sama gembul," Ale menggeleng dan masih menyembunyikan wajah bantalnya pada kaki jenjang Taehyung, "Nggak boleh gitu ah, nanti dilihat mommy emang nggak malu? Adek aja udah mandi tadi pagi loh. Masa kakak nggak mandi?"

"Iyaa kah? Adek yura sudah mandi?" taehyung mengangguk, "Iyaa tadi pagi, mandi sendiri nggak sama mbak."

Ale mengangguk kemudian berlari menuju kamarnya untuk mandi setelah sebelumnya memeluk erat leher Taehyung yang berjongkok menyamakan tinggi badannya dengan anak keduanya itu. taehyung sampai dibuat gemas dengan kelakuan anak tengahnya yang entah meniru kelakuan siapa hingga bisa seajaib itu.

*

"abang mau makan apaa? Ayam, cumi atau udang?"

Alo tampak mengedarkan pandangannya dan tampak memilah ingin makan apaa diikuti Ale dan juga Yura. Taehyung dan Rere malah asik melihat tingkah ketiga bocah juga interaksinya dengan Rana.

"Udang sepertinya enak Mommy," jawab si sulung. "Kakak mau apaa?" tanya Rana pada Ale setelah selesai mengambilkan seporsi nasi beserta lauk untuk Alo.

"Mau cumi mommy," Rana mengangguk, "Yura mau apaa sayang?"

"Mau ayam dan cumi boleh mommy?" tanyanya hati-hati, takut tidak diperbolehkan memakan dua lauk favoritnya itu. rana tersenyum penuh arti, ia mengerti Yura masih sedikit canggung terhadapnya, padahal biasanya cerewaet seperti Ale. "Asal adek habiskan Daddy dan Mommy it's okay."

Yura mengangguk, kemudian bergumam terimakasih seperti yang dilakukan Alo dan Ale ketika menerima sepiring nasi dari tangan ibu sambungnya itu. Rana mendekat kemudian mengelus pelan surai hitam Yura, "Sama-sama Anak cantiknya mommy,"

Setelah kegiatan makan pagi mereka. Taehyung, Rana, Rere, dan ketiga anak mereka berkumpul di ruang tengah membentuk dua kubu, yaitu kubu orang dewasa dan kubu bocil-bocil dengan mainan 1 keranjang penuh.

"Berkasnya memang sudah lengkap, oppa?"

Taehyung mengangguk mantap kemudian menatap intens ke arah Rana membuat Rere jengah. Memang terlalu bucin kakak laki-lakinya itu.

DEAR YOU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang