Dy 23 B

11 0 0
                                    

Chapter 23 B - Sisi Lain Olla

Malam semakin larut, tetapi tidak ada tanda - tanda Rana akan terlelap. Sejak menemani twins tidur ia sama sekali tidak merasakan rasa kantuk, rasa kantuknya seketika menghilang kala mengingat akan apa yang dikatakan Yura tadi sore sebelum anak itu memutuskan untuk pulang bersama dengan Taehyung.

Perkataan Yura yang terngiang dalam benaknya membuat ia kembali dibuat devaju akan apa yang dialami Ale semasa anak itu berusia 4 tahun. Masa dimana kedua anaknya masuk ke taman kanak - kanak, masa dimana Ale mendapat ejekan dari teman sebayanya karena tidak pernah terlihat diantar oleh ayahnya seperti teman - temannya.

Anak itu langsung tidak mau bersekolah kembali dan mengalami demam selama 2 hari. Apa Yura juga mengalami hal yang sama? Apa dia juga menangis dan tidak mau bersekolah seperti halnya Ale? Apa anak madunya itu-pun sekuat Ale?

Berbagai pertanyaan muncul memenuhi fikirannya malam ini, wanita dua orang anak itu tampak menghela nafasnya panjang kemudian menatap Alo dalam diam. Anak lelakinya itu mungkin akan memarahinya jika melihat ia belum tidur dan terlihat banyak pikiran, sama persis seperti Taehyung.

Mengingat Taehyung, Rana sebenarnya sudah memaafkan pria itu. Ia sudah mencoba ikhlas atas apa yang menimpanya dulu, Ia dan keluarganya pun sudah memaafkan semua pihak yang terlibat atas masalahnya dulu. Meski terlihat sulit dan butuh waktu agak lama, mereka sudah berusaha mengikhlaskan semuanya.

Selain itu, ia-pun sudah mencoba menerima kehadiran Taehyung diantara kedua anaknya. Mungkin apa yang dilakukannya akan terlihat bodoh dimata orang lain, sudah disia-siakan kenapa dengan mudahnya ia menerima Taehyung kembali? Harusnya nikah lagi aja supaya masalah dulu tidak terulang kembali dengan orang yang sama. Tapi bukankah semua orang berhak atas kesempatan kedua? Begitu pula dengan Taehyung, ia-pun masih ingat dengan perkataan seorang ustad yang berkata jika tidak ada salahnya memaafkan orang yang sudah berbuat salah kepada kita, apalagi jika itu adalah ayah dari anak kita. Janganlah menutup akses ayah untuk anaknya, biar masalahnya berhenti pada kita saja, karena bagaimanapun juga di dunia ini tidak ada yang namanya mantan anak, berikan hak anak meski kita sudah bukan suami istri lagi.

Meskipun begitu, tidak dipungkiri bila ia-pun masih menyimpan rasa pada mantan suaminya itu. Bagaimanpun juga ia dan Taehyung memiliki hubungan yang baik dan dalam kurun waktu yang lama sebelum masalah besar yang menimpa mereka. Ia-pun tahu bagaimana perjuangan Taehyung dalam hubungan mereka dulu, jadi tidak salah kan jika mereka masih memiliki rasa yang sama? Mereka hanya dipaksa berpisah oleh keadaan. Tapi-pun seperti masih ada hal yang mengganjal disaat ia ingin menerima apa yang Taehyung tanyakan padanya beberapa hari yang lalu, ia pun tak tahu apa itu.

***

Pagi menjelang siang, jam menunjukkan pukul 10.00. Suasana toko Roti semi cafe milik Rana terlihat lenggang, bagian dapur hanya sedang membuat beberapa pesanan kue yang akan diambil nanti pukul 2 siang, bagian depan-pun terlihat lenggang. Hanya Firda yang tampak sedang membuat kopi pesanan pelanggan yang sedang memilih beberapa potong kue siap makan yang sudah tersaji.

"Rana / Renata-nya ada?"

Yuli yang tengah menghitung uang receh tampak tertegun memperhatikan wajah yang tampak tak asing di depannya, "Maaf ibu, untuk mbak Rana ada di dapur. Kalau mbak Rere sedang keluar menjemput keponakannya. Ada yang bisa dibantu?"

"Saya mau bertemu dengan Rana,"

"Oh begitu, sebelumnya dengan ibu siapa biar saya coba sampaikan apakah mbak Rananya bisa bertemu atau tidak," tanya Yuli.

"Bilang saja, Ibu Olla ingin bertemu. Dia pasti tahu saya," Yuli mengganguk, kemudian melangkah ke dapur untuk memanggil Rana.

Taklama, Rana berjalan menuju kasir dengan sesekali menepuk apronnya yang tampak kotor oleh debu tepung yang tidak sengaja ia tumpahkan saat akan memasukkannya ke mesin mixer.

DEAR YOU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang